SInar Tani, Makassar — Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang digagas pemerintah kembali menunjukkan manfaat besar bagi masyarakat, khususnya ibu rumah tangga. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam acara pengelolaan komoditas hortikultura skala rumah tangga yang bekerjasama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) menegaskan bahwa program ini tidak hanya mampu menekan pengeluaran rumah tangga, tetapi juga berpotensi meningkatkan pendapatan keluarga secara signifikan.
Lebih lanjut Amran mengatakan, pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan merupakan cara – cara sederhana yang sangat efektif untuk mewujudkan ketahanan pangan mulai dari skala rumah tangga. Ia menekankan pentingnya memaksimalkan potensi pekarangan rumah sebagai sumber pangan.
“Dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah, kita bisa menciptakan sumber pangan yang berkelanjutan, sekaligus memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga,” ujar Mentan di Gedung Andi Amran Sulaiman (AAS), Makassar.
Dengan terus menggencarkan program seperti ini, lanjut Mentan Amran, masyarakat mampu menekan biaya rumah tangga serta dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Bahkan program ini sangat berpotensi membuka peluang usaha baru yang dapat meningkatkan ekonomi keluarga.
Jika seluruh Ibu Rumah Tangga bersama OASE bergerak memanfaatkan pekarangannya untuk pangan, bisa mengurangi pengeluaran hingga 2 juta perbulan. Dengan 280 juta (jumlah penduduk Indonesia) dibagi 4, berarti ada 70 juta rumah tangga.
“Kalau, jumlah ini dikali 2 juta artinya kita bisa menghemat pengeluaran hingga Rp 1.400 triliun, itu separuh dari APBN kita,” kata Mentan Amran.
Dihadiri ratusan peserta, mulai dari ibu rumah tangga, Forkopimda, PKK, Dharma Pertiwi, hingga kelompok wanita tani. Kegiatan ini juga akan dihadiri Ibu Iriana Jokowi.
Selain berkesempatan berdialog dengan Ibu Negara, para peserta juga akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan terkait pengelolaan komoditas hortikultura seperti budidaya hidroponik di pekarangan, optimalisasi lahan pekarangan hingga bioflok ikan lele.
Salah satu peserta yang juga Sekretaris Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan, Zulfitriani, mengapresiasi dan menyambut positif kegiatan ini. Ia mengaku acara ini mampu mendorong produktifitas ibu rumah tangga untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai sumber pangan.
“Materi – materi yang diberikan mampu meningkatkan kemandirian dan produktivitas ibu – ibu rumah tangga dalam memanfaatkan pekarangannya, tim kami dari Sulawesi Selatan tadi sangat antusias dan giat bertanya tentang bagaimana pembuatan bioflok dan hidroponik,” katanya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bulukumba, Andi Herfida Muchtar menilai positifnya terhadap acara ini, kegiatan ini sangat bermanfaat dalam memberikan ilmu yang sangat aplikatif. Salah satunya mengenai teknik budidaya hingga jenis tanaman yang cocok dibudidayakan di pekarangan.
“Acara ini sangat bermanfaat untuk kami, kami diberikan ilmu bagaimana memanfaatkan lahan kosong, bahkan yang tidak punya lahan, kami diberikan ide – ide bagaimana memanfaatkan perkarangan rumah agar tetap produktif untuk kebutuhan sehari – hari, ” tuturnya.
Menghadirkan berbagai narasumber yang pakar dan berpengalaman dibidang hortikultura, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong para peserta untuk memanfaatkan setiap jengkal lahan dalam menghasilkan produk pangan berkualitas. Nantinya para peserta tidak hanya mampu memanfaatkan lahan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tetapi juga berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat.
Kalpataru untuk Pelopor Pertanian Hijau Desa Adimulya
Ulang Tahun EEN ke-5, Gerakan Cinta Lingkungan di Kabupaten Semarang
Indonesia Pamerkan Inovasi Pertanian di JIRCAS 2024, Fokus pada Padi dan Biomassa