Sinar Tani, Gowa — Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan, menilai bahwa program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang digagas oleh Kementerian Pertanian RI mampu menjadi solusi efektif dalam penanganan stunting di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Gowa.
Menurut Priska, program P2L bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga melalui pemanfaatan lahan pekarangan yang dimiliki masyarakat. Dengan memanfaatkan pekarangan ini, keluarga dapat melakukan budidaya tanaman sayuran yang akan memenuhi kebutuhan pangan bergizi secara berkelanjutan.
“Program ini adalah salah satu upaya strategis dalam menanggulangi masalah stunting di Indonesia, khususnya di Kabupaten Gowa. Pemanfaatan lahan pekarangan menjadi solusi yang efektif,” ujar Priska saat menghadiri Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Pengelolaan Pertanian Skala Rumah Tangga di Gedung AAS Building, Makassar.
Priska juga menambahkan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga berpotensi meningkatkan pendapatan rumah tangga, khususnya di wilayah perdesaan. Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya dukungan penuh dari pemerintah daerah, termasuk peran aktif para kader PKK dalam mengadopsi dan menyebarluaskan pengetahuan yang didapat dari kegiatan tersebut.
“Materi yang diberikan dalam sosialisasi ini tentunya menjadi pengetahuan baru yang bisa diadopsi oleh kader-kader PKK di daerah. Terutama terkait dengan budidaya tanaman sayuran dengan sistem hidroponik dan budidaya bioflok ikan lele,” jelas Priska.
Sementara itu, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, dalam pertemuan tersebut menyampaikan komitmen kementeriannya untuk mendukung program P2L dengan menyerahkan 1.150 polybag tanaman pekarangan kepada masyarakat. Tanaman tersebut meliputi cabai, sirih, sereh, kunyit, lengkuas, jahe, bibit mangga, dan bioflok ikan lele.
“Kita akan terus galakkan program ini agar ketahanan pangan terjaga dengan baik. Insya Allah, kita akan mengembalikan swasembada pangan paling lambat dalam tiga tahun,” ungkap Amran.
Ia juga menjelaskan bahwa program P2L adalah inisiatif yang melibatkan kelompok masyarakat untuk bersama-sama mengelola lahan pekarangan sebagai sumber pangan yang berkelanjutan, guna meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, pemanfaatan, serta pendapatan.
“Menanam di pekarangan rumah sangat bermanfaat bagi masyarakat di masa depan,” tambah Amran.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Pertanian juga menyerahkan bantuan berupa 877 ribu ton pupuk bersubsidi dan 4.355 unit pompanisasi. Acara sosialisasi ini turut dihadiri oleh Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, yang berkesempatan melihat langsung stand pameran Dekranasda dari setiap kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan.
Reporter : Suriady
Kalpataru untuk Pelopor Pertanian Hijau Desa Adimulya
Ulang Tahun EEN ke-5, Gerakan Cinta Lingkungan di Kabupaten Semarang
Indonesia Pamerkan Inovasi Pertanian di JIRCAS 2024, Fokus pada Padi dan Biomassa