Sinar Tani, Ungaran — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-5 Eco Enzyme Nusantara (EEN), serangkaian kegiatan simbolis digelar untuk mengajak masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan. Acara ini diselenggarakan pada Minggu (20/10), di Alun-alun Bung Karno, Desa Kalirejo, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Perayaan ini dimulai dengan seremoni pembukaan yang berlangsung khidmat di pendopo alun-alun. Heru Purwanto, S.Sos, MM, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang, membuka acara secara resmi dengan pemukulan ketongan, sebuah alat tradisional, sebagai tanda dimulainya perayaan. Ia didampingi oleh Drs. Sirwani, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Semarang, dan Mediana Dessy, Ketua Eco Enzyme Nusantara Kabupaten Semarang.
Dalam sambutannya, Heru Purwanto menyampaikan apresiasi tinggi atas gerakan yang telah dilakukan oleh komunitas EEN selama lima tahun terakhir. “Komunitas Eco Enzyme Nusantara telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, bahkan secara swadaya. Pemerintah sangat terbantu dengan adanya gerakan seperti ini,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan selamat kepada EEN atas ulang tahunnya yang ke-5 dan berharap agar gerakan ini semakin besar dan berpengaruh. “Selamat ulang tahun yang ke-5. Semoga ke depannya, Eco Enzyme Nusantara terus berkembang dan semakin masif,” tambah Heru.
Setelah seremoni pembukaan, acara dilanjutkan dengan aksi simbolis menuang larutan eco enzyme ke sungai yang mengalir di samping pendopo alun-alun dan penyemprotan eco enzyme ke udara. Aksi ini memiliki makna penting dalam menjaga lingkungan. Mediana Dessy menjelaskan manfaat besar dari larutan eco enzyme terhadap lingkungan.
“Larutan eco enzyme ini memiliki banyak manfaat. Saat kita tuangkan ke sungai, ia dapat membantu mengurai cemaran yang ada di air. Begitu pula saat disemprotkan ke udara, eco enzyme bisa mengurai polutan, menjadikan udara lebih sejuk dan segar,” jelas Dessy di tengah-tengah kegiatan tersebut.
Formula eco enzyme, lanjut Dessy, ditemukan oleh Dr. Rosukon Pompavong, Ketua Asosiasi Pertanian Organik di Thailand. Ia menyebutkan bahwa pembuatan eco enzyme sangat mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja. “Bahan-bahan yang diperlukan hanya 1 bagian molase, 3 bagian bahan organik seperti kulit buah segar, dan 10 bagian air. Semua bahan ini dimasukkan dalam wadah plastik, kemudian ditutup rapat dan difermentasi selama 90 hari di tempat yang teduh dan bersih,” paparnya.
Manfaat eco enzyme yang begitu beragam juga menjadi topik utama dalam perayaan ini. Selain mampu mengurai cemaran di sungai dan udara, larutan ini juga bermanfaat bagi tanaman dan tanah. Saat disiramkan dengan perbandingan 1 bagian eco enzyme dan 1.000 bagian air, tanah menjadi lebih subur, tanaman lebih tahan penyakit, serta menghasilkan lebih banyak bunga dan buah.
“Manfaat eco enzyme tidak hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk kesehatan. Saat pandemi, eco enzyme digunakan untuk berkumur guna membantu mengeluarkan dahak, bahkan beberapa penderita COVID-19 mandi menggunakan larutan ini untuk mempercepat penyembuhan,” tambah Dessy.
Di luar manfaat kesehatan, eco enzyme juga terbukti dapat mengurangi penggunaan bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari. “Dengan menggunakan eco enzyme sebagai bahan pembersih rumah tangga, kita bisa mengurangi penggunaan zat kimia berbahaya. Hal ini membantu mengurangi pencemaran air dan juga sampah botol plastik dari kemasan pembersih,” kata Dessy.
Pada kesempatan tersebut, ia juga memperkenalkan berbagai produk turunan dari eco enzyme yang sudah berkembang pesat. Produk-produk seperti sabun mandi, sabun cuci piring, hingga minuman sehat yang dibuat dari eco enzyme mulai mendapat tempat di hati masyarakat.
Tak hanya soal edukasi lingkungan, acara ulang tahun EEN ini juga dihadiri oleh berbagai komunitas dan lembaga yang peduli terhadap lingkungan. Beberapa di antaranya adalah Dharma Wanita Persatuan, Tim Penggerak PKK Kabupaten Semarang, Universitas Ngudi Waluyo, Universitas Darul Islam, serta perwakilan dari komunitas World Clean Up Day dan Forum Komunikasi Relawan Lintas Komunitas. Kelompok Pencinta Alam Pinoes, FKUB, dan komunitas-komunitas lingkungan lainnya juga turut berpartisipasi dalam acara ini.
Heru Purwanto menutup acaranya dengan pesan penuh harapan, agar masyarakat semakin sadar dan peduli terhadap lingkungan. “Gerakan Eco Enzyme Nusantara telah menunjukkan bahwa dengan usaha swadaya dan kesadaran kolektif, kita bisa membuat perubahan besar bagi lingkungan. Semoga lebih banyak lagi pihak yang terinspirasi dan tergerak untuk bergabung dalam gerakan ini,” tutupnya.
Peringatan ulang tahun ke-5 Eco Enzyme Nusantara berlangsung dengan meriah, mencerminkan optimisme bahwa masa depan lingkungan yang lebih baik bisa terwujud dengan kolaborasi dan upaya berkelanjutan. Gerakan ini diharapkan terus berkembang dan mampu menginspirasi lebih banyak orang di Kabupaten Semarang, dan juga di seluruh Indonesia, untuk menjaga alam demi masa depan yang lebih bersih dan sehat.
Reporter : Djoko W
Baca juga
Awali 2025, Duta Lingkungan Sinjai Bersih-Bersih Pantai Marannu
Kalpataru untuk Pelopor Pertanian Hijau Desa Adimulya
Indonesia Pamerkan Inovasi Pertanian di JIRCAS 2024, Fokus pada Padi dan Biomassa