Sinar Tani, Jakarta — Metode semai kering yang efektif untuk meningkatkan hasil panen mereka. Dengan teknik ini, petani dapat mengoptimalkan lahan dan mengurangi risiko kegagalan tanam. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan petani untuk sukses dalam semai kering.
Persemaian (nursery) adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih menjadi bibit/semai yang siap ditanam di lapangan.
Dikutip dari buku Pengantar Teknologi Budidaya Tanaman Serealia Jagung dan Padi karya Dr. Peni Susapti, M.Si. (2022: 107), pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang baik, sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah.
Persemaian ini dibagi menjadi beberapa, di antaranya yaitu persemaian basah dan persemaian kering.
Persemaian kering biasanya dilakukan pada tanah-tanah remah, banyak terdapat di daerah sawah tadah hujan.
Persemaian kering itu lebih hemat air dan cocok untuk area yang akses airnya terbatas. Ini juga membantu tanaman jadi lebih kuat dan tahan banting terhadap kondisi kering.
Dalam sistem semai kering, petani menggunakan teknik yang lebih sederhana dan hemat biaya untuk menyemai benih padi. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Persiapan Benih: Benih padi disortir dengan baik dan diberi perlakuan fungisida untuk melindungi dari serangan jamur.
Kemudian, benih dijemur dan diberi perlakuan pemeraman untuk memperkuat akar.
2. Persiapan Media Persemaian: Media persemaian sederhana seperti terpal atau plastik mulsa digunakan sebagai alas, sedangkan tanah wadek (tanah sungai) menjadi media penyemaian.
Media tanah diletakkan di atas terpal dengan ketebalan 1-1,5 cm dan disiram hingga lembab.
3. Penaburan Benih: Benih yang telah disortir dan diberi perlakuan ditebarkan merata di atas media persemaian.
Kemudian, ditutup dengan tanah tipis agar benih tidak terbawa air saat disiram. Terpal ditutup selama 6-7 hari dengan penyiraman minimal 3 kali sehari.
4. Pemupukan: Setelah terpal dibuka, benih padi yang sudah tumbuh sekitar 4-5 cm perlu diberi pupuk organik seperti Petroganik.
Setelah proses persemaian selesai, petani dapat mengatur penanaman sesuai dengan musim yang sedang berlangsung, baik itu musim hujan atau musim kemarau.
Petani juga perlu mengikuti imbauan dari penyuluh pertanian untuk memastikan penanaman dilakukan dengan tepat. Hal ini sangat penting agar petani memahami langkah-langkah yang dilakukan dan dapat menghindari kerugian saat menanam. Dengan demikian, mereka dapat mengoptimalkan hasil panen mereka.
Baca juga
Inovasi SMA Muhi Cilacap, Hasilkan Melon Golden Aroma Berkualitas
Atasi Cuaca Ekstrem, Modifikasi Cuaca Jadi Andalan Pemprov Jateng
Mubes Alishter, Mulyadi Benteng Kembali Terpilih Jadi Nahkoda