Sinar Tani, Aceh Tamiang – Dalam rangka mengatasi masalah stunting di Desa Benua Raja, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, Universitas Samudra (UNSAM) melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Produk mengadakan pelatihan unik dan bermanfaat bagi warga setempat, yaitu membuat kukis sehat. Pelatihan ini dipimpin oleh tim dosen yang terdiri dari Dr. Rini Mastuti, Cut Gustiana, M.Agr., dari Fakultas Pertanian, dan Dr. Muhammad Fuad dari Fakultas Ekonomi, yang berhasil memperoleh hibah pendanaan untuk mendukung inisiatif ini.
Dr. Rini Mastuti mengungkapkan bahwa program ini diinisiasi karena Kabupaten Aceh Tamiang telah ditetapkan sebagai salah satu lokasi fokus untuk percepatan penurunan stunting yang terintegrasi. Desa Benua Raja diprioritaskan dalam intervensi ini karena menurut data Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2024, 22,44 persen keluarga di desa ini berisiko stunting, jauh dari target prevalensi stunting yang ditetapkan oleh Badan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Citra Karsa Desa Benua Raja. Fokus utama kegiatan adalah pelatihan pembuatan kukis sehat berbahan daun kelor, yang dikenal kaya akan nutrisi dan antioksidan. Selain daun kelor, bahan-bahan lain yang digunakan meliputi tepung gandum, polong-polongan, dan buah-buahan kering, yang baik untuk pertumbuhan anak. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat serta memberikan edukasi tentang pencegahan stunting.
Masrizal, perwakilan dari Satgas Stunting Kabupaten Aceh Tamiang, juga hadir memberikan edukasi mengenai pentingnya pencegahan dan deteksi dini stunting. Sementara itu, Cut Gustiana, M.Agr., menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya makanan bergizi tetapi juga mengajarkan cara membuat camilan sehat yang disukai anak-anak.
Dr. Muhammad Fuad menambahkan bahwa pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan keluarga. “Dengan memproduksi dan menjual kukis sehat, para ibu rumah tangga dapat menambah penghasilan mereka dan turut berperan dalam penurunan angka stunting di desa mereka,” ujarnya.
Pelatihan ini mendapat respons positif dari warga, termasuk Bunda Novi, yang berencana menerapkan ilmu yang didapatnya di rumah. “Pelatihan ini sangat bermanfaat. Kami kini tahu cara membuat kukis sehat yang tidak hanya lezat tetapi juga bergizi untuk anak-anak saya,” katanya.
Kepala Desa Benua Raja, Bapak Syamsuddin, S.E., juga memberikan apresiasinya dan berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif pemberdayaan masyarakat. “Kami berharap kegiatan ini adalah langkah awal untuk berbagai program pemberdayaan lainnya. Kami akan terus mendukung pelatihan-pelatihan yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat desa,” tuturnya.
Dalam jangka panjang, melalui pemberdayaan dan peningkatan pengetahuan tentang gizi, diharapkan angka stunting di Desa Benua Raja dapat menurun secara signifikan. Masyarakat diharapkan dapat lebih mandiri dalam memberikan makanan bergizi bagi anak-anak mereka, sehingga tercipta generasi yang lebih sehat dan berkualitas.
Baca juga
TRST01 Transformasikan Perkebunan Karet, Ciptakan Masa Depan Berkelanjutan
Awali 2025, Duta Lingkungan Sinjai Bersih-Bersih Pantai Marannu
Permudah Perlindungan Varietas, Apply PVT Siap 1 Januari 2025