Sinar Tani, Binjai Selatan – Kelompok Tani Merdeka Medan, Sumatera Utara berhasil mengolah limbah pertanian yang melimpah sepanjang tahun, seperti tongkol jagung, menjadi produk bernilai tinggi. Tongkol jagung yang biasanya terbuang kini diolah menjadi tepung, yang kemudian dijual sebagai bahan pakan ternak.
Langkah ini menjadi salah satu upaya untuk mendukung swasembada pangan berkelanjutan di Sumatera Utara.
Menurut pengurus Tani Merdeka Medan, Leonardo Siahaan, tongkol jagung yang berukuran besar tidak dapat langsung dikonsumsi oleh ternak dan harus diproses terlebih dahulu menjadi ukuran yang sesuai.
“Tongkol jagung tidak bisa diberikan langsung kepada ternak. Harus dipotong menjadi ukuran sekitar 15 persen, baru bisa diberikan. Ini juga sudah kami buktikan pada ternak domba,” ungkap Siahaan saat ditemui di lokasi penggilingan tongkol jagung di Binjai Selatan.
Saat ini, Kelompok Tani Merdeka mengolah 2 hingga 3 ton tongkol jagung per hari yang diperoleh langsung dari ladang petani atau gudang jagung pipil. Harga pembelian tongkol jagung berkisar antara Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per goni.
“Setelah diproses menjadi tepung, kami kemas dalam zak seberat 18 kg yang dijual seharga Rp 15.000 per zak,” jelasnya.
Rencana pengembangan bisnis ini juga melibatkan pembelian jagung dari petani atau pedagang pengumpul. Kelompok Tani Merdeka berencana bekerja sama dengan Koperasi Perhiptani Berkah Sejahtera Cabang Sumatera untuk memasok jagung ke pabrik pakan ternak besar, seperti PT Charonpokpan, PT Compid, dan PT Mabar.
“Kami ingin menjadikan sektor pertanian sebagai ujung tombak untuk menjadikan Sumatera Utara surplus dalam swasembada pangan. Dengan memanfaatkan limbah pertanian yang melimpah sepanjang tahun, kami terdorong untuk mengolah tongkol jagung menjadi produk yang bermanfaat,” tambah Siahaan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut pengurus Tani Merdeka lainnya, yakni Wakil Ketua Joko Wiriadi, Wakil Bendahara Fitriani Manullang, serta Ketua Koperasi Perhiptani Berkah Sejahtera, Ridlwan Efendi G, dan Ketua Perhiptani Kota Binjai, Sopyan Pasaribu SP, MM.
Upaya ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan di Sumatera Utara melalui inovasi pengolahan limbah pertanian dan pemberdayaan petani lokal.
Reporter : Istansu
Kementerian Pertanian Ajak Investor Vietnam Investasi Peternakan di Lembah Napu, Sulawesi Tengah
Segarnya Bertani Kelapa Kopyor
Olah Mangga Cengkir, KEP Karya Muda Angkat Ekonomi Petani Compreng