18 Maret 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Barantin : Indonesia Pengekspor Terbesar, Sarang Burung Walet Diminati Dunia

Barantin : Indonesia Pengekspor Terbesar, Sarang Burung Walet Diminati Dunia

Sinar Tani, Jakarta — Sarang Burung Walet (SBW) menjadi anugerah tersendiri bagi Indonesia sebab di hampir seluruh wilayahnya menjadi habitat burung walet. Air liur burung walet yang kemudian terbentuk menjadi sarang dengan nilai ekonomi fantastis rata-rata Rp 20 juta / kg bahkan lebih, menarik minat pelaku usaha untuk ekspor.

“Sejak zaman dinasti Ming di Tiongkok, konon masyarakat Tiongkok gemar mengkonsumsi SBW hingga kini, karena diyakini mengandung banyak manfaat. Dengan perkembangan perdagangan global SBW diminati dunia karena memiliki nilai ekonomis perdagangan yang mahal,” kata Plt. Deputi Karantina Hewan, Badan Karantina Indonesia (Barantin), drh. Wisnu Wasisa Putra, M.P, Rabu (7/2) pada Webinar yang diselenggarakan Sinar Tani, PT Esta Indonesia dan Badan Karantina Indonesia..

Selain itu drh. Wisnu juga menjelaskan bahwa sarang burung walet merupakan  sumber nutrisi yang lengkap terutama kandungan proteinnya tinggi antara lain asam sialat, asam amino, glikoprotein, dan epidermal growth factor. Juga sebagai penambah daya tahan tubuh, mencegah osteoporosis, meningkatkan stamina tubuh, hingga membuat kulit wajah menjadi lebih sehat dan cantik.

Di dunia ada 2 negara yang berperan penting dalam bisnis SBW yaitu Indonesia sebagai produsen yang menguasai lebih dari 75 persen produksi SBW dunia. Memiliki kekuatan yang sangat besar sebagai produsen bahan baku SBW dunia. Tiongkok sebagai konsumen terbesar di dunia, sekitar 80 persen dunia diserap Tiongkok.

Barantin sangat mendukung ekspor SBW yang terbukti meningkatkan devisa negara. Upaya dukungan akselerasi ekspor SBW yaitu bimtek pemenuhan persyaratan negara tujuan oleh UPT Karantina Hewan, Ikan, Tumbuhan (UPTKHIT), pertemuan bilateral Barantin dengan GACC pada November 2023 tentang usulan perbaruan protokol ekspor, percepatan proses registrasi di GACC, serta usulan peninjauan persyaratan teknis Australia dari retorted good menjadi pemanasan metode kukus (WOAH) yang saat ini Australia sedang meninjau usulan Indonesia.

Baca Juga :  Cegah Flu Burung, Karantina Sulut Musnahkan Puluhan Ayam Impor Tanpa Sertifikat Kesehatan

“Market share SBW di pasar Tiongkok Triwulan I – III tahun 2023 berdasarkan data dari chinese academy of inspection and quarantine/CAIQ September 2023 yaitu negara pengekspor Indonesia volume ekspor 288,14 Ton atau 66 persen market share, Malaysia 147,45 Ton atau 33,8 persen market share, dan Thailand 0,365 Ton atau 0,1 persen market share. Sedangkan sebaran rumah walet teregistrasi sebanyak 2808, terbanyak di provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 412 rumah burung walet (RBW), disusul Kalimantan Barat 406 RBW, Riau 226 RBW, dan masih banyak lagi tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia,” kata Wisnu.

 

Materi : Klik Disini !!!
Esertifikat : Klik Disini !!!
Esertifikat Berdasarkan Nomor : Klik Disini !!!

Reporter : Indri

 

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini