Sinar Tani, Jakarta –– Badan Karantina Indonesia (Barantin) bersiap membawa strategi baru di tahun 2025 dengan memperkenalkan program Klinik Ekspor, yang bertujuan mendongkrak ekspor produk-produk unggulan Indonesia, terutama buah-buahan tropis.
Program ini diharapkan menjadi angin segar bagi petani lokal sekaligus memperluas jangkauan produk Indonesia di pasar internasional.
Dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2024 yang diadakan di Jakarta, Kepala Barantin, Sahat M. Panggabean, menekankan pentingnya program ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Klinik Ekspor akan menjadi solusi nyata bagi petani dan eksportir Indonesia, khususnya untuk produk-produk buah tropis seperti manggis dan mangga, yang sebagian besar dibudidayakan oleh masyarakat kecil,” ujar Sahat.
Fokus Penguatan Buah Tropis Indonesia
Indonesia dikenal sebagai salah satu penghasil buah tropis terbaik di dunia. Namun, potensi besar ini masih memerlukan dukungan lebih untuk bersaing di pasar global.
Klinik Ekspor Barantin hadir untuk memberikan pendampingan komprehensif kepada petani dan eksportir, mulai dari bimbingan teknis, pemenuhan standar internasional, hingga akses pasar.
Sahat menjelaskan bahwa program ini akan memastikan setiap produk yang diekspor memiliki kualitas terbaik dan memenuhi persyaratan negara tujuan.
“Kami ingin memastikan buah-buahan Indonesia bukan hanya dikenal sebagai produk unggulan, tetapi juga dapat menembus lebih banyak pasar internasional,” tambahnya.
Dukungan Teknologi dan Kerja Sama Internasional
Barantin juga akan memanfaatkan teknologi terbaru seperti BEST TRUST (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology) untuk mendukung program Klinik Ekspor.
Platform ini membantu mempercepat proses sertifikasi, memastikan keterlacakan produk, dan memberikan layanan yang transparan serta akuntabel bagi para pelaku usaha.
Selain itu, kerja sama dengan negara-negara mitra akan terus diperluas guna membuka lebih banyak peluang ekspor.
“Kami optimis ekspor buah-buahan tropis akan menjadi salah satu penggerak utama perekonomian Indonesia di tahun depan,” kata Sahat.
Potensi Besar Buah Tropis
Sepanjang 2024, buah manggis menjadi salah satu komoditas unggulan dengan nilai ekspor mencapai Rp 2,02 triliun dan volume sebesar 59.562 ton.
Produk ini telah merambah pasar-pasar strategis seperti China, Malaysia, dan Uni Emirat Arab.
Dengan adanya Klinik Ekspor, Barantin berharap hasil ekspor ini dapat meningkat lebih signifikan di tahun-tahun mendatang.
Klinik Ekspor tidak hanya ditujukan untuk mendorong angka ekspor, tetapi juga memberdayakan petani lokal agar lebih siap bersaing di pasar internasional.
Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, memperkuat ekonomi pedesaan, dan menjadikan buah-buahan tropis Indonesia semakin dikenal di kancah global.
Dengan semangat baru di tahun 2025, Barantin optimis langkah ini akan membawa Indonesia semakin maju dalam mengelola kekayaan biodiversitasnya sekaligus memperkuat posisinya sebagai pemain utama di pasar ekspor dunia.
Reporter : Indri
Baca juga
Inovasi Digital Barantin, Layanan Karantina Semakin Modern
Barantin Gelar Rakor Lintas K/L, Siapkan Satgas Tangani ASF
Transformasi Bulog: Langkah Baru Menuju Swasembada Pangan 2027