Sinar Tani, Jakarta — Festival Gemar Rempah Nusantara 2024 secara resmi dibuka pada Kamis, 8 Agustus 2024, di The Ballroom Pondok Indah Golf, Jakarta Selatan. Acara yang mengusung tema “Nasionalisme Rempah dan Pangan Nusantara Melalui Gerakan Masyarakat dan Komunitas Rempah Indonesia” ini diluncurkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, dalam semangat menjaga dan mengangkat kembali kejayaan warisan budaya rempah-rempah Indonesia.
Wapres Ma’ruf Amin dalam sambutannya menegaskan bahwa produk rempah-rempah merupakan komoditas penting yang tidak hanya bernilai ekonomis tinggi tetapi juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang mendalam. “Rempah-rempah Indonesia pernah menjadi alasan utama bangsa-bangsa Eropa datang ke Nusantara, dan hingga hari ini, rempah-rempah kita tetap memiliki tempat penting di pasar internasional. Kejayaan ini perlu terus kita jaga dan kembangkan,” ujarnya.
Festival ini merupakan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha untuk membina dan mengembangkan kekayaan rempah di seluruh penjuru negeri. Kegiatan ini diharapkan dapat memacu iklim kewirausahaan dan menciptakan industri kreatif berbasis rempah yang mampu memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat serta devisa bagi negara.
Potensi Ekspor Rempah yang Terus Meningkat
Indonesia, sebagai salah satu produsen rempah terbesar di dunia, terus menunjukkan peningkatan dalam ekspor rempah-rempahnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor rempah sepanjang 2023 mencapai 148,22 ribu ton, meningkat sebesar 29,77% yoy dengan total nilai ekspor menembus USD564,12 juta. Negara-negara utama tujuan ekspor meliputi Tiongkok, Amerika Serikat, India, Vietnam, dan Belanda.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa perdagangan rempah-rempah memiliki nilai tambah yang berpotensi besar dalam meningkatkan devisa negara. Ia menambahkan bahwa Kemendag terus mendukung peningkatan ekspor rempah melalui kebijakan strategis, peningkatan kapasitas produksi, kualitas produk, serta promosi di pasar internasional.
Kegiatan Gemar Rempah Nusantara 2024
Festival ini berlangsung dari 8 hingga 10 Agustus 2024 dan menjadi bagian dari program Indonesia Spice Up The World (ISUTW) yang digagas pemerintah. ISUTW bertujuan untuk meningkatkan pemasaran produk rempah dan bumbu Indonesia di pasar internasional, serta mendukung gastrodiplomasi melalui pembukaan 4.000 restoran Indonesia di seluruh dunia.
Acara juga diwarnai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Asosiasi Komunitas Rempah Nusantara (AKREN) dan berbagai mitra strategis seperti Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) serta Digital Transformation Center Institut Teknologi Bandung (DTC ITB).
“Harapan kami kegiatan ini dapat memperkenalkan dan melestarikan pusaka rempah nusantara, serta mampu mendorong ekosistem pangan rempah dari hulu ke hilir, melalui berbagai kemitraan,” ungkap Ketua Umum AKREN, Siti Nur Azizah Ma’aruf.
Talk Show bertema “Rempah Nusantara: Indonesia Spicing Up The Global Market” menjadi salah satu highlight acara dengan menghadirkan berbagai narasumber terkemuka, termasuk Menteri Ekonomi dan Industri Seychelles, Devina Vidot, serta Ketua Umum APRINDO, Roy Mandey.
Acara juga menampilkan sesi Business Matching untuk membuka peluang kemitraan strategis antara pengusaha, petani, dan investor, dan ditutup dengan sambutan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, serta Duta Besar Republik Seychelles, Nico Barito.
Reporter : Mas Awan
Baca juga
Diaspora Indonesia di Eropa Diminta Bantu Ekspor Pertanian, Wamentan Sudaryono: Saatnya Petani Kuasai Pasar Global!
Pasar Nglegok Diresmikan, Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Kolaborasi Kemendag dan BUMN Siap Bawa UMKM Mendunia