Sinar Tani, Cilacap – Pengurus DPD Perhiptani Kota Tegal, Iswari Gunartiningsih dan Christanto Panca Prasetyo, menunjukkan raut bahagia saat Kompos BLT dan Tongkat Mantili, inovasi mereka, meraih juara umum dan juara favorit dalam Lomba Kreativitas dan Inovasi (Krenova) tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2024. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala BRIDA Provinsi Jawa Tengah, Drs. Muhamad Arief Irwanto, MSi, yang mewakili Pj. Gubernur Jawa Tengah di Cilacap, Selasa (9/7).
Kompos BLT (Bahari Laka Tunggale) adalah pupuk organik dari limbah kotoran kambing dan dedaunan, sedangkan Tongkat Mantili (Mantap Teruji Sekali) adalah alat untuk mengukur kandungan unsur hara dalam pupuk atau tanah. Kedua produk ini dinilai memenuhi kriteria mudah diterapkan, berpeluang diterima industri, dan mampu mengatasi permasalahan teknologi serta lingkungan.
Lomba Krenova bertujuan memotivasi dan membangkitkan karya orisinil di bidang IPTEK. Tema lomba tahun ini adalah “Peningkatan Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat yang Berdaya Saing Melalui Inovasi Teknologi”. Lomba ini mencakup enam bidang fokus, termasuk pertanian dan pangan, energi dan rekayasa teknologi manufaktur, kesehatan, pendidikan, teknologi informasi dan komunikasi, serta industri kreatif.
Iswari menjelaskan bahwa mereka tertarik mengikuti Lomba Krenova setelah mengikuti sosialisasi dari BRIPDA Provinsi Jawa Tengah pada Februari lalu. Mereka mendaftarkan Kompos BLT dan Tongkat Mantili melalui kategori umum setelah memenangkan lomba serupa di tingkat Kota Tegal. Hadiah dan sertifikat untuk lomba tingkat kota telah diserahkan oleh Pejabat Wali Kota Tegal, Dadang Somantri, pada 30 April 2024.
Kompos BLT dan Tongkat Mantili telah diproduksi oleh Koperasi DPD Perhiptani Kota Tegal selama lebih dari dua tahun dan diterima baik oleh petani dan pecinta tanaman hias di Kota Tegal. Kompos BLT dibuat dari limbah kotoran kambing dan dedaunan yang digiling dan difermentasi menggunakan decomposer yang mengandung berbagai mikroba positif, menghasilkan pupuk organik bermutu tinggi.
Christanto Panca Prasetyo menjelaskan bahwa mereka bekerja sama dengan asosiasi peternak kambing dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tegal untuk mendapatkan bahan baku. Dalam sehari, mereka memproses 1 ton kotoran kambing dan 2 kuintal dedaunan, yang kemudian diserap oleh penggemar tanaman hias di Kota Tegal.
Iswari menambahkan, penghargaan Krenova ini menambah semangat mereka untuk terus mencermati peluang agar produk kreasi mereka dapat berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya petani. Mereka yakin bahwa penggunaan pupuk organik BLT akan mengurangi biaya usaha tani, meningkatkan produksi, dan mengembalikan kesuburan lahan yang rusak akibat penggunaan pupuk kimia berlebihan. Selain itu, pemanfaatan limbah ini dapat mengurangi polusi dan melestarikan lingkungan hidup.
Reporter : Djoko W
Baca juga
Mahasiswa Pertanian Universitas Galuh, Dorong Inovasi untuk Pertanian Berkelanjutan
Tingkatkan Pelayanan, Kementan Lantik 39 Penata Perizinan
Peringati Hari Ibu, Wantan HKTI Perkuat Peran Perempuan Petani