TABLOIDSINARTANI.COM, JAKARTA—Budidaya walet menjadi usaha yang cukup menggiurkan bagi masyarakat. Peluang pasar ekspornya pun terbuka lebar. Tapi pelaku usaha harus mengetahui triknya bagaimana menghasilkan produk sarang burung walet yang baik.
Bangsa Indonesia patut bersyukur karena dianugerahi wilayah tempat hidup burung walet yang menghasilkan sarang burung walet (SBW). SBW kini menjadi komoditas ekspor eksotik yang tidak semua negara bisa menghasilkan. Bahkan di pasar dunia, hampir 75 persen SBW dipasok dari Indonesia.
“Tidak semua negara diberikan anugerah untuk menghasilkan sarang burung walet,” kata Plt Deputi Bidang Karantina Hewan, Badan Karantina Indonesia, Wisnu Wasisa Putera saat Webinar Karantina Indonesia Mendunia: Sukses Ekspor Sarang Burung Walet yang diselanggaran Tabloid Sinar Tani bekerjasama dengan PT Esta Indonesia di Jakarta, Rabu (7/2).
Mengapa SDW diminati di dunia? Wisnu mengatakan, alasannya SBW merupakan sumber nutrisi yang lengkap, terutama kandungan proteinnya tinggi. Diantaranya, asam sialat, asam amino, glikoprotein dan epidermal growth factor.
“SBW juga dipercaya bisa menambah daya tahan tubuh, mencegah osteoporosis, meningkatkan stamina tubuh, hingga membuat kulit wajah menjadi lebih sehat dan cantik. Ini yang selama ini menjadi keyakinan Masyarakat Tiongkok,” katanya. Bahkan saat wabah Covid-19, SBW juga ampuh mencegah virus ’mematikan’ tersebut masuk ke dalam tubuh.
Salah satu perusahaan yang memproduksi SBW adalah PT. Esta Indonesia. Bahkan telah mengekspor ke Tiongkok. Menurut Manager Ekspor PT Esta Indonesia, Dian Rochayati, perusahaannya sudah memproduksi lebih dari 24 tahun dan berlokasi di Terboyo, Semarang Jawa Tengah. Untuk membantu masyarakat yang ingin membuat rumah burung walet, pihaknya melakukan pembinaan.
“Selain milik perusahan, kami meningkatkan jumlah rumah burung walet, baik itu milik sendiri maupun petani lokal. Kami sekarang bermitra dengan masyarakat di Kalimantan, Sulawesi, NTT dan NTB,” katanya.
Menurutnya, Pulau Kalimantan dan Sulawesi mempunyai vegetasi alami yang sebagian besar hutan hujan tropis. Kondisi geografi ini menyajikan lingkungan yang tidak tercemar dan menyediakan makanan yang berlimpah bagi burung walet. Selain itu, memiliki iklim yang cocok untuk habitat burung walet yang dibangun dengan kondisi mirip dengan gua alami.
”Jadi rumah walet dirancang khusus di daerah pedesaan, berada di habitat burung yang semestinya dan jauh dari pemukiman atau perkotaan untuk memberikan manfaat yang besar terhadap kelestariannya,” katanya.
Ekspor SBW Indonesia terbesar ke negeri Tiongkok. Sejauh mana peluangnya/ Baca halaman selanjutnya.
Bagi Sahabat Sinar Tani yang ingin mendapatkan materi webinar dan e sertifikat bisa diunduh di link bawah ini.
Link Materi : Materi Webinar; Ekspor Sarang Burung Walet
Link E Sertifikat : E Sertifikat Webinar Ekspor Sarang Burung Walet
Baca juga
Polbangtan Kementan All Out Dampingi Wamentan Cek Pasar Murah di Kota Bogor
Mahasiswa Pertanian Bertemu Mentan Amran: Kami Optimistis Indonesia Bisa Mandiri Pangan!
Menakar Peluang dan Tantangan Penyuluh Pertanian Ditarik ke Pusat