Pangan Dunia juga Sangat Rentan

Sahabat Tabloid Sinar Tani yang Budiman,

Tabloidsinartani.com, Jakarta — Harga pangan tinggi belum tentu solusi bagi pertanian. Itulah yang dikhawatirkan dengan fenomena harga pangan yang terus merangkak naik. Mengapa demikian? Karena petani kita, khususnya petani pangan adalah usahatani skala kecil yang identik dengan kemiskinan dan ketidakberdayaan.

Permasalahan yang dihadapi petani kecil tak pernah terselesaikan. Mereka bertani tapi juga adalah net buyer. Mereka hanya menikmati hasilnya dalam waktu singkat, selebihkan mereka harus membeli. Mereka terpaksa harus menjual sebagian hasilnya karena perlu membeli input baru dan keperluan keluarga lainnya.

Nah, bagaimana langkah pemerintah dalam meredam harga pangan, Sinar Tani akan mengulasnya pada Edisi kali ini. Tentu yang diharapkan adalah langkah nyata di lapangan. Terlebih lagi dengan ancaman El Nino yang semakin serius sehingga Semua negara pengekspor pangan di dunia memberlakukan pembatasan bahkan penghentian ekspor.

Opsi impor semakin tidak menentu. Ratusan juta ton gandum, minyak makan, pupuk yang merupakan kebutuhan pertanian menumpuk akibat perang berkelanjutan antara Rusia dengan Ukraina. Ternyata pangan dunia rentan.

BPPSDMP (Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian) tentu menjadi tumpuan harapan dalam menyusun program untuk menghadapi ancaman El Nino ini. Dan bukan hanya ad hoc, tetapi program yang tertata dan berkelanjutan. Perubahan Iklim dan El Nino yang sedang terjadi berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan.

Sejauh mana solusi yang ditawarkan seperti smart farming, pertanian hemat input dan hemat air sudah diterapkan dan bagaimana dampaknya dalam mengatasi El Nino, itulah yang menjadi ukuran kuantitatif keberhasilan dalam menangani El Nino.

Perkembangan teknologi yang tidak pernah terbayangkan sudah terjadi, tidak hanya intensifikasi, meningkatkan produktivitas dan kualitas produk pertanian, keuntungan petani dan tercukupinya pangan bagi masyarakat.

Bioteknologi telah bisa mengubah gurun pasir menjadi lahan pertanian subur di Saudi Arabia dan China. Padi sudah bisa ditanam di atas lahan terapung di sungai dan berhasil tumbuh daerah payau dan air asin di China. Inilah solusi yang diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk digali dan dikembangkan. Kita mungkin masih dalam tataran konvensional belum out of the box.

Sahabat Tabloid Sinar Tani yang Budiman,

Ulangtahun Sinar Tani di Karawang yang meriah telah menjadi pijakan baru dalam strategi penjalanan Sinar Tani ke depan. Tidak kurang dari Bupati Karawang, Kepala BPPSDMP menggali pengalaman Pemimpin Perusahaan Sinar Tani, Mulyono Machmur yang juga berprofesi sebagai petani dengan segudang pengalaman untuk mengupas tuntas persoalan pertanian yang dialami oleh petani saat ini.

Kita bersama-sama menunggu kiprah BRIN yang spektakuler, gagasan berani dan langsung bisa memecahkan masalah. Demikian juga semoga penyuluhan dengan berbagai perkembangan kelembagaannya akan lebih berperan. Karena inti pembangunan pertanian adalah penelitian dan penyuluhan.

Sahabat Tabloid Sinar Tani, kami mengucapkan Selamat Membaca