18 Maret 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Angkutan Murah Kiat Agar Penghasilan Petani Meningkat

Angkutan Murah Kiat Agar Penghasilan Petani Meningkat

Sinar Tani, Jakarta — Petani memerlukan jalan pedesaan  yang baik untuk memudahkan dan menekan biaya angkutan. Upaya Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan akses petani kopi ke pasar dan konsumen sangat tepat. Tentu bukan hanya kopi tetapi juga produk pertanian lainnya. 

Kedatangan Warga Desa Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang mengirim tiga ton jeruk ke Istana Kepresidenan adalah parodi. Petani jeruk itu punya maksud lain, yaitu meminta Presiden Joko Widodo membenahi jalur distribusi hasil kebun di daerah mereka. Jeruk sebanyak tiga ton itu akhirnya dibeli Presiden dan jalan di kampung petani dibenahi. Parodi yang efektif.

Petani seperti di Desa Liang Melas Datas tak perlu berteori, mereka merasakan dan paling menyadari bahwa distribusi adalah bagian penting yang menentukan pendapatan usahatani.  Sentra produksi dengan produktivitas dan kualitas tinggi itu tidak akan berkembang dan menyejahterakan petani tanpa fasilitas dan moda angkutan yang memadai. 

Harapannya tentu bisa lebih dari itu, termasuk tersedianya alat angkutan khusus pertanian yang murah agar bisa mengangkut sarana produksi dan hasil pertanian dengan mudah. Tak perlu SIM (Surat Izin Mengemudi), seperti traktor.

Petani memerlukan jalan pedesaan  yang baik untuk memudahkan dan menekan biaya angkutan. Upaya Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan akses petani kopi ke pasar dan konsumen sangat tepat. Tentu bukan hanya kopi tetapi juga produk pertanian lainnya. Pembangunan JUT (Jalan Usaha Tani) di Bojonegoro juga menuai hasil positif bagi petani dan sangat diapresiasi.

Satu lagi mengapa transportasi begitu penting. Iklim tropis yang kita miliki adalah surga bagi kehidupan tanaman dan juga hama. Akan tetapi suhu dan kelembaban yang tinggi merupakan momok bagi hasil pertanian yang umumnya mudah rusak dan bulky (memakan banyak tempat), diperparah dengan hama yang banyak, beragam dan bisa hidup sepanjang tahun. Ini semua memerlukan transportasi dan pengemasan yang baik. Oleh karena itu distribusi harus cepat, selain meningkatkan akses konsumenjuga memperluas area pemasaran.

Baca Juga :  Benih Berteknologi, Petani Menunggu

Sejak zaman purbakala, secara naluriah, pusat kehidupan dan aktivitas ekonomi berlokasi di sekitar jalan kususnya simpangan, atau di pinggir sungai. Pusat pemasaran moderen tak terkecuali. Jalan dan jenis angkutan adalah syarat utama. Maka ketika pasar rakyat yang sudah berkembang dipindahkan ke lokasi baru yang tidak strategis (jauh dari jangkauan produsen maupun konsumen) tidak bisa disalahkan jika rakyat menolak keras.

Jarak antara sentra produksi dan perdagangan menentukan jenis angkutan. Apakah perlu kapal laut, perahu, kereta api, angkutan darat, atau cukup hanya motor roda dua atau sepeda. Pengaktifan jaringan jaringan jalan kereta api di berbagai daerah di Indonesia, yang sempat mati dalam waktu lama merupakan strategi tepat untuk menghidupkan ekonomi berbasis pertanian. Semoga upaya memasilitasi petani kopi dengan sarana perhubungan ini berlanjut menjadi fasilitasi lain yang lebih luas.

Misalnya menyediakan kargo khusus berpendingin khusus untuk pengangkutan produk pertanian daging, buah dan sayuran.  Pernahkan terpikirkan subsidi   alat angkutan yang dirancang khusus untuk memudahkan petani dalam pengangkutan sarana produksi maupun produk pertanian?

Reporter : Memed Gunawan

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini