Sinar Tani, Lebak – Kelapa sawit memberikan keuntungan tinggi apabila dibudidayakan dalam skala besar. Perusahaan pengolahan mengolah sawit menjadi CPO dan turunannya seperti berbagai jenis makanan, alat kecantikan, sampai bahan pelumas dan bahan bakar. Selama ini pekebun rakyat tidak mempunyai alternatif lain selain memasok bahan baku ke pengolahan skala besar.
Kebun rakyat sangat rentan terhadap fluktuasi harga. Akibat harga terlalu rendah kadang-kadang mengakibatkan buah sawit (TBS = tandan buah segar) tidak dibeli oleh pabrik sehingga buah sawit membusuk menjadi sampah bermasalah di kebun.
Pembangunan pabrik pengolahan sawit rakyat merupakan salah satu alternatif tetapi skala usaha, manajemen dan efisiensi menjadi kendala. Maka pengolahan sederhana langsung oleh masyarakat pekebun dilirik.
Pengolahan dan pengembangan produk yang bisa dilakukan oleh pekebun rakyat menjadi pengaman pada saat harga sawit rendah. Pengolahan langsung oleh pekebun juga jadi sumber penghasilan tambahan yang berarti bagi kesejahteraan pekebun. Di mana sebenarnya letak persoalannya?
Pengolahan sederhana sudah lama dilakukan oleh petani sawit di Afrika. Produk olahan utamanya adalah minya sawit merah yang diperoleh dengan pemanasan suhu rendah sehingga kandungan karoten dan vitamin yang kaya di dalamnya tidak rusak. Manfaat dan nutrisinya tersebut sangat tinggi karena dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan manusia.
Manfaat sawit memang luar biasa. Kandungan antioksidannya cukup potensial menangkal efek radikal bebas, memperkuat imunitas tubuh, menguatkan kesehatan jantung, menjaga kesehatan otak dan mengatasi defisiensi Vitamin A.
Para peneliti menemukan adanya kandungan tocotrienol, sejenis vitamin E yang mampu mencegah perkembangan lesi pulpa alba di dalam otak.
Sawit juga berpotensi sebagai tanaman penghasil nira untuk gula, bahan kerajinan dari pelepah daun dan batangnya, serta berbagai bahan produk lain dari sisa tanaman seperti pupuk organik dan arang batok.
Minyak sawit mengandung lemak jenuh maupun lemak tidak jenuh, yang perlu proses dan penelitian lebih lanjut agar lebih bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Pekebun sawit di Kabupaten Lebak berhasil memanfaatkan kulit pelepah sawit menjadi krey indah yang bernuansa alami dan bernilai tinggi.
Kerajinan ini telah berkembang menjadi usaha kelompok masyarakat pekebun. Pengolahan sederhana minyak sawit merah dan pembuatan makanan berbahan minya sawit merah juga telah dilakukan beberapa pengusaha UMKM, tapi masih memerlukan peningkatan kualitas dan pemasaran.
Singkatnya, masih banyak kemungkinan untuk menggali produk olahan yang bisa dilakukan oleh pekebun atau kelompok pekebun termasuk membuat gula merah dari sawit, mengolah sisa TBS menjadi pupuk organik yang berkualitas tinggi.
Selain meningkatkan pendapatan pekebun sawit, juga menjaga kuallitas kebun, mempromosikan penggunaan pupuk organik yang sedang didorong untuk mengatasi pemanasan global.
Permasalahan pengolahan oleh pekebun tidak hanya pada kreativitas untuk menghasilkan berbagai ragam produksi tetapi terutama pada sistem dukungan dan fasilitas untuk meningkatkan kualitas yang baik dan pemasaran yang efisien. Mereka menunggu.
Benih: Antara Aturan dan Teknologi
Sertifikasi ISPO Kebun Rakyat Mengapa Tersendat?
Pertanian dan Ketahanan Pangan Vietnam Menyalip Kita. Kok Bisa?