Sinar Tani, Alor — Kami Penyuluh Pertanian Kabupaten Alor merasa resah karena sebagai Ujung Tombak Pembangunan Pertanian, kesejahteraan kami kurang diperhatikan.
Orang kalau mau pintar dan sehat harus makan dulu, karena tanpa makanan maka semua aktifitas tidak bisa berjalan.
Sebagai penyuluh, kami selalu berada di lapangan mendampingi petani untuk peningkatan produktifitas hasil pertanian mereka. Kami yakin, dengan adanya kerja sama yang baik antara penyuluh dengan petani, maka kami mampu menyediakan kebutuhan pangan masyarakat.
Pensiunan Penyuluh Pertanian juga setiap tahun berjalan terus, namun formasi penerimaan tenaga Penyuluh Pertanian hampir tidak ada. Kami khawatir, jangan sampai kedepan tenaga Penyuluh Pertanian yang sekarang ada sudah pensiun semua tetapi tidak ada penggantinya.
Dengan begitu Korps penyuluh pertanian kedepan pasti tidak aka nada lagi, hal ini yang membuat kami penyuluh merasa kesal.
Saya Darius Bler Sir. SST, Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia cabang 4 pulau Pantar memohon kepada Bapak Ibu Pejabat yang ada di Kapusluh, tolong perhatikan kami Penyuluh yang tersebar diseluruh pelosok tanah air tercinta ini.
Dengan begitu kami akan selalu siap mendapingi Sobat kami yakni Petani yang ada di lembah, di bukit dimana saja mereka beraktifitas.
Harga barang semakin meningkat, biaya transportasi baik darat maupun laut pun meningkat, tetapi BOP kami tetap tidak ada peningkatan.
Kami mohon bapak ibu pejabat yang berwewenang tolong dengarlah keluhan kami ini demi kesejahteraan kami Penyuluh Pertanian kedepan. Penyuluh Sejahtera, pasti Petani jadi sukses.
Mudah mudahan apa yang sudah di suarakan oleh bapak anggota DPR-RI Komisi 4 wakil NTT yang menyuarakan tentang kesejahteraan para Penyuluh mendapat dukungan dari berbagai pihak sehingga nasib Penyuluh kedepan tidak sama dengan sekarang ini.
Inilah keluhan kami penyuluh pertanian yang ada di perbatasan Timor Leste.
Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia ( PERHIPTANI ) Cabang 4 Pulau Pantar juga kepala BPP Pantar Tengah DARIUS BLER SIR. SST.
Baca juga
Kelor, Hadapi Ancaman Indonesia Emas 2045
Dwi Tunggal Ketahanan Pangan Nasional
Revitalisasi Industri Kelapa Indonesia