Sinar Tani, Kuningan – Buat isteri Brigjen Dr. Dorodjatun, seorang dokter tentara, masak-memasak bukan hal baru karena alumni SKKA Cirebon jurusan Tataboga ini urusan membuat makanan enak sudah ada di genggamannya. Hanya saja kesempatan tersebut tidak pernah diperolehnya ketika Titin Suhertini masih aktif di organisasi PERSIT (Persatuan Isteri Tentara). Dan kesempatan itu baru terlaksana sesudah pensiun.
Suami isteri dengan dua anak ini tidak betah tinggal di Jakarta tetapi memilih tempat yang sejuk di kawasan tak jauh dari kota Kuningan. Berbekal lahan seluas 200 meter persegi dipinggir jalan lalu dimulailah usaha restoran yang menyajikan makanan Sunda.
Maka Restoran Cibentang yang terletak di kaki Gunung Ciremai dikelilingi pertanaman ubi jalar, jagung, sayuran dan selokan berair jernih sepanjang tahun itu menjadi lengkap: makanan enak, udara sejuk dan suasana yang nyaman dan indah.
“Usaha yang dimulai dengan kecil-kecilan ini memang melewati perjalanan panjang. Sejak tahun 2012 kami membatasi pengunjung hanya sekitar 30 sampai 50 orang saja sesuai dengan kemampuan,” ungkapnya.
Perempuan cantik yang penuh semangat dan percaya diri ini meyakini bahwa usaha restoran sangat menjanjikan, walaupun di sekitarnya berkembang pula banyak rumah makan yang menyajikan berbagai jenis masakan. Masakan khas Sunda yang berbahan baku sayuran, ayam, daging dan ikan mendominasi hidangannya. Peminatnya ternyata kebanyakan para pendatang dari luar kota Kuningan, khususnya pada saat weekend.
“Kuningan itu kota wisata, karena kotanya sejuk dan alamnya indah. Saya yakin kuliner akan berkembang. Oleh karena itu secara bertahap Restoran Cibentang mulai dikenal dan diperbesar sampai sebesar ini,” akunya.
Bagian depan yang menghadap jalan diperluas ke bagian belakang menghadap persawahan dan gunung yang dihubungkan dengan lorong. Jadilah sebuah tempat menikmati makanan enak yang menghadap keindahan alam gunung Ciremai. Bisa lesehan, atau bagi yang susah bersila tersedia meja dan kursi yang ditata nyaman untuk keluarga.
Sebuah Mushola kecil berhadapan dengan kolam ikan tersedia bagi yang beribadah sholat. Tidak lupa arena kecil tempat bermain anak-anak tersedia. “Sayang gak ada ayunan,” kata anak kecil yang sedang bermain di sana.
Seiring dengan perkembangan cafe di mana-mana, Restoran Cibentang juga melengkapi pelayanannya dengan berbagai jenis kopi yang enak. Lengkap dengan aneka jus buah.
Ketika ditanya bagaimana harapannya ke depan, perempuan yang selalu semangat ini agak tersentak. “Bagaimana ekonomi kita ke depan?” katanya menerawang.
“Selama pandemi Covid-19 pengunjung jatuh total, kalau ada 5 orang saja sudah untung. Tapi sekarang sudah mulai meningkat walaupun belum seperti dulu,” tambahnya.
Harapannya tahun mendatang ekonomi bisa kembali seperti dulu. Itu pula yang menjadi harapan semua orang. Bahwa selama pandemi bisa terus bertahan, menurutnya karena dia tidak harus berpikir tentang sewa tempat.
“Bapak sudah meninggalkan kami tahun 2019, kami harus melanjutkan usaha ini sendiri bersama anak perempauan saya. Anak laki-laki saya seorang dokter bekerja di Jakarta. Kami beruntung tempat ini milik sendiri. Kalau harus sewa tempat, restoran ini akan mengalami kesulitan dengan terpaan pandemi Covid yang hebat itu,” katanya mengahiri wawancara dengan Sinartani.
Reporter : Memed Gunawan
Baca juga
Disukai Semua Kalangan, Nasi Mandhi BosGil Tawarkan Ciratarasa Berbeda
Buka cuma Sabtu-Minggu, Makan Nasi Uduk Bakul Babe Wajib Tahan Lapar
Sate Pak Isman, Generasi Ketiga Sate Sapi Mbah Sonto