Sinar Tani, Jakarta — Kerusakan terumbu karang ditanah air disebabkan oleh berbagai hal, selain karena proses penangkapan ikan dengan cara merusak, perubahan iklim juga berdampak pada kerusakan karang yang sangat cepat. Karena itu Yayasan Karang Lestari Indonesia (YKLI) hadir dalam ajang Nusatic 2023 untuk mengedukasi masyarakan dalam melestarikan dan melindungi terumbu karang.
Selain sebagai tempat berlindungnya dan berkembang biaknya ikan, terumbu karang juga memiliki beberapa peran penting bukan hanya bagi masyarakat pesisir yang menggantungkan ekonominya dari hasil laut juga bagi masyarakat luas.
Diantaranya terumbu karang sebagai pemecah gelombang besar baik dari badai maupun angin siklon di laut. Terumbu karang juga diyakini bisa dijadikan sebagai obat untuk berbagai penyakit, bahkan tidak sedikit terumbu karang yang ekstraknya diolah menjadi terapi kanker.
Namun sayang, menurut Ketua Yayasan Karang Lestari Indonesia, Suryo Kusumo saat ini kondisi terumbu karang di beberapa wilayah tanah air sudah rusak. Baik disebabkan perilaku masyarakat yang melakukan aktifitas menangkan ikan menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti sianida, bom dan lainnya.
“kerusakan juga bisa disebabkan oleh alam terkait pemanasan global dan suhu air laut yang meningkat menyebabkan karang menjadi memutih dan tidak nyaman, Itu mengancam keberlanjutan keberlangsungan terumbu karang Indonesia,” ujarnya.
Karena itu, Suryo mengatakan YKLI terus melakukan berbagai hal untuk menjaga dan melindungi keberlangsungan terumbu karang di perairan Indonesia. Mulai dengan terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang terumbu karang, hingga melakukan kegiatan menanam dan memulihkan terumbu karang di berbagai tempat.
“Seperti pada Musatic 2023 ini kita mengedukasi masyarakat apa pentingnya terumbu karang, apa yang harus dilakukan dalam neyelamatkan karang dan terumbu karang ini. Itu yang kita bisa sumbangsihkan kepada masyarakat agar masyarakat tahu pentingnya terumbu karang bukan hanya untuk masyarakat pesisir tapi juga diseluruh Indonesia,” ujarnya.
Suryo juga mengatakan tugas menjaga dan melestarikan terumbu karang bukan hanya tugas pemerintah melainkan juga menjadi tugas seluruh masyarakat. Karena itu diperlukan peran serta semua pihak untuk bisa menjaga dan mengembalikan terumbu karang yang rusak di berbagai tempat.
”Kita juga membuka open donasi, jadi masyarakat bisa ikut dalan pemulihan terumbu karang dengan berdonasi dan nanti kami yang akan mengerjakan penanaman, pemeliharannya.” Ujarnya.
Reporter : Eko
Baca juga
Pj Gubernur Sulsel Tinjau TPI Lappa, Siapkan Revitalisasi
Tanam Mangrove di Pesisir, Pemkab Pinrang Dorong Masyarakat Peduli Lingkungan
Dinas Perikanan Palopo, Ajak Masyarakat Olah Ikan Jadi Menu Utama