Sinar Tani, Ungaran— Alpukat Kendil merupakan salah satu varietas alpukat unggul yang semakin populer di Indonesia. Jenis ini dikenal dengan daging buahnya yang tebal, lembut, dan legit, serta bijinya yang kecil. Dengan rasa manis dan gurih, alpukat kendil memiliki ukuran besar, beratnya bisa mencapai 1–2 kilogram per buah.
Pada November 2024, harga alpukat kendil di kota-kota besar berkisar sekitar Rp89.000 per kilogram, menjadikannya komoditas bernilai tinggi.
Keunggulan lain dari alpukat kendil adalah kemampuannya untuk berbuah sepanjang tahun tanpa terpengaruh musim. Menariknya, alpukat ini juga tidak disukai oleh ulat, sebuah nilai tambah yang membuatnya lebih mudah dibudidayakan.
Hal ini dijelaskan oleh Suko Budi Prayogo, seorang praktisi dan pekebun buah dari Semarang, saat memberikan pelatihan praktis di Dusun Kedungwangan, kaki Gunung Ungaran. Dusun kecil ini terletak di Desa Banyukuning, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, pada ketinggian sekitar 900 meter di atas permukaan laut.
Pada Sabtu, 23 November 2024, Lembaga JKI menginisiasi pembagian 50 bibit grafting alpukat kendil unggul produksi “Kebun Citra Agro” dari Pongangan, Gunungpati. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pengembangan varietas unggul di kawasan tersebut.
Para petani setempat dengan antusias menerima bibit sekaligus mengikuti pelatihan langsung dari Suko Budi Prayogo, yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun dalam dunia perkebunan buah.
Suko Budi Prayogo membagikan beberapa kiat praktis untuk sukses membudidayakan alpukat kendil. Pertama adalah persiapan lubang tanam, yaitu dengan membuat lubang berukuran 1 x 1 x 1 meter dan tambahkan pupuk kandang yang telah difermentasi sebanyak 50 kilogram per lubang.
Setelah itu pastikan tanah dalam polibag bibit tidak pecah saat dipindahkan. Simpan bibit di tempat teduh hingga tanahnya cukup kering sebelum dipindahkan ke lubang tanam.
Alpukat kendil merupakan hasil persilangan antara alpukat Kendal dan alpukat Gunungpati. Dengan ukuran jumbo yang setara dengan telapak tangan orang dewasa, varietas ini ideal ditanam di dataran dengan ketinggian antara 50 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini umumnya mulai berbuah setelah 4–5 tahun.
Sebagai bagian dari jenis alpukat mentega, alpukat kendil memiliki rasa yang sangat nikmat. Dengan perawatan yang baik, pohon ini dapat berbuah sepanjang tahun. Selain lezat, alpukat memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti menjaga kesehatan jantung, memperbaiki pencernaan, mendukung penurunan berat badan, mengurangi peradangan, serta meningkatkan kesehatan kulit dan rambut.
Kepala Dusun Kedungwangan, Supardi, menyampaikan apresiasi terhadap bantuan bibit dan penyuluhan yang diberikan. “Saya berharap alpukat kendil ini dapat meningkatkan perekonomian warga dusun kami,” ujarnya.
Waluyo, seorang petani setempat, menambahkan bahwa sebelumnya mereka hanya memiliki alpukat lokal warisan leluhur. “Buahnya kecil-kecil, rasanya enak, tapi kurang diminati pasar,” ungkapnya.
Beberapa petani mencoba memperbaiki varietas lokal melalui teknik top working, meskipun metode ini memerlukan waktu dan perjanjian bagi hasil dengan pihak luar desa.
Hadirnya alpukat kendil di kawasan Bandungan akan melengkapi keberagaman varietas alpukat yang sudah ada, seperti Wina Bandungan, Miki, Aligator, Hass, dan Kalibening. Dengan potensi ekonomi yang besar dan manfaat kesehatannya, alpukat kendil diharapkan menjadi primadona baru bagi petani di daerah tersebut.
Reporter : Djoko W
Baca juga
Panen Anggur Lokal, Titiek Soeharto : Kualitasnya Tidak Kalah Dengan Import
Perdana, Sinjai Gelar Kontes Bonsai Tingkat Nasional
Kapolres Sidrap Tinjau Pekarangan Pangan Bergizi di Desa Bina Baru