SINARTANI, Semarang — Keanekaragaman buah nusantara perlu terus dipromosikan lebih luas agar menjadi raja di negeri sendiri. Selain untuk mendorong konsumsi buah dimasyarakat, memperkenalkan buah-buahan dalam negeri juga diharapkan dapat meningkatkan kesejaheraaan petani,
Nusantara yang terbentang dibawah garis katulistiwa merupakan sorga buah-buahan tropis. Beratus-ratus jenis buah tumbuh dan berkembang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.
Demikian pula tumbuh subur berjenis-jenis sayuran segar serta tanaman bio farmaka yang berkhasiat. Buah-buahan, sayuran dan tanaman biofarmaka merupakan kekayaan alam yang sangat berpotensi untuk menyehatkan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Untuk itu KBHI (Kontak Bisnis Hortikultura Indonesia) menggandeng komunitas-komunitas buah dan sayur menyelenggarakan Gelar Buah Nusantara, 24 – 25 September 2022 lalu di Ek-View Agro Edupark, Sumurrejo, Gunungpati, Kota Semarang Jawa Tengah.
Beberapa komunitas yang mendukung gelaran tersebut antara lain, Pusat Bibit dan Buah Alpukat (Pusbikat), yang membawa Alpukat Gentong yang bundar besar seperti Gentong. Juga bibit-bibt Alpukat Unggul. Lalu Kelompok Tani Barokah atau Pengangguran plat H, dari Kota Semarang yang membawa sayuran, buah anggur serta bibit-bibit anggur.
Salak Pondoh dipamerkan oleh Kelompok Tani Sawiji Mulyo dari Banjarnegara, Gita Durian – Gunungpati membawa buah durian unggul lokal Gunungpati yang terkenal, Qirana Buah dan Sayur Ungaran membawa aneka sayur dan buah tropis yang unik. Antara lain buah melon putih, yang kecil tapi luar biasa segarnya.
Koperasi Food Estate Hortikultura Wonosobo yang di wakili ketua, sekretaris dan pengawas datang mempromosikan hasil sayuran dari Wonosobo, sedang Durian Kang Kafid dari Nyatnyono Ungaran menampilkan durian local gunung Ungaran yang tak kalah lezat dari durian unggul lain.
Tidak ketinggalan Trubus Prima Semarang membagi buah gratis dan memamerkan bibit-bibit buah unggul produksi mereka.Forum Petani Champions Jateng, UMKM Kabupaten dan Kota Semarang memeriahkan dengan menawarkan produk-produk mereka.
Ketua Umum Kontak Bisnis Hortikultura Indonesia (KBHI) Pusat periode 2021-2024, Kurniadi Ikhwan, mengatakan bahwa Gelar Buah Nusantara (GBN) ini merupakan GBN ke VII yang di sponsori oleh Kemenko Bidang Perekonomian.
“Diselenggarakan dari Jakarta sampai Jawa Timur, dalam setiap Gelar Buah Nusantara selalu dirangkai acara-acara yang menarik, antara lain : Bazar Buah Nusantara, Pesta Buah Nusantara, Senam Sehat, Demo Masak Buah Buat Bekal Sekolah dan Temu Bisnis Hortikultura.,” ungkapnya.
Kurniadi menerangkan bahwa Kontak Bisnis Hortikultura Indonesia (KBHI) adalah organisasi kemasyarakatan nir laba yang dibentuk pada tahun 2017 di Batu Malang, dengan jumlah anggota 90 orang. KBHI lahir karena kebutuhan dalam rangka konsolidasi pengelolaan dan pengembangan sumber daya hortikultura secara optimal.
Dengan kegiatan tersebut diharapkan terjadi peningkatan produktivitas, daya saing, serta peningkatan kesempatan usaha, sehingga komoditas anggota lebih terkemuka, memenuhi kebutuhan pasar, dan menyejahterakan anggota.
“Kontak Bisnis Hortikultura Indonesia merupakan organisasi khusus yang membidangi pertanian hortikultura dengan anggota yang mempunyai usaha dari hulu sampai hilir baik pasar lokal maupun pasar ekspor” ujar Kurniadi
Ada sekurangnya 3 misi yang harus diemban KBHI. Yang pertama adalah memudahkan produk buah dan sayur dtemukan pembeli; yang kedua berperan sebagai mitra pemerintah dalam Menyusun kebijakan yang mendukung petani hortikultura dan yang ketiga adalah memberikan solusi bagi dunia untuk kebutuhan vitamin dan enzyme.
Lebih lanjut Ia menerangkan, tantangan di dunia pertanian hortikultura ada didepan mata baik kualitas sampai kuantitas barang yang dibutuhkan oleh konsumen.
“Sektor pertanian hortikultura mulai bergairah dan dilirik oleh petani milenial sehingga kita sebagai Lembaga akan melakukan percepatan-percepatan sehingga mampu menampung semua hal guna kemajuan petani dan pengusaha Hortukultura Indonesia” ungkapnya.
Hal itu sejalan dengan yang dikatakan pegiat pertanian sekaligus Ketua Maporina Jawa Tengah, Suryo Banendro, bahwa hortikultura sedang mulai bangkit di Jawa Tengah dan hal tersebut terbukti.
Suryo mengatakan, bisnis bibit dan saprodi hortikultura berkembang pesat, Export buah dari Jawa Tengah seperti salak, pepaya dan manga semakin meningkat jumlahnya Dilain sisi kesadaran makan buah dan sayur bagi masyarakat akan terus didorong kuat, sehingga kebutuhan akan buah dan sayur juga akan meningkat.
Kendala klasik budidaya hortikultura adalah usaha tani ini termasuk “ bisnis yang high risk” . Harga jual sangat fluktuaktif. Karena sering terjadi over supply sehingga harga jatuh.
Menjadi PR kita bersama untuk mencarikan jalan agar kedepan dapat diatur pola tanam di lapangan sehingga tidak terjadi over supply. Demikian juga dapat dikembangkan produk turunan dari hasil buah dan sayur, sehingga produk dapat disimpan dan digunakan pada bidang yang lebih luas. Djoko W
Baca juga
Alpukat, Angkat Perekonomian Masyarakat Dusun Kalibening
Manis dan Cepat Panen, Yuk Kenali Varietas Anggur Unggul Jabar
Dukung Ketahanan Pangan, Soppeng Distribusikan 2 Juta Pohon Cabai Tampaning