Sina Tani, Wajo — Jadikan Sulawesi Selatan sebagai lumbung pisang nasional, Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin melakukan berbagai langkah. Salah satunya bersama Bupati Wajo, Amran Mahmud, mengunjungi lahan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero), di Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, yang akan ditanami pisang.
Program penanaman pisang yang digulirkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus berlanjut. Penanaman dilakukan dengan memanfaatkan lahan-lahan yang ada, utamanya lahan yang tidur, kering, yang tidak produktif, baik itu milik masyarakat, negara dan pemerintah daerah.
Dalam Gerakan Gemar Menanam Pisang, khususnya di Desa Passeloreng, Kecamatan Gilireng, terdapat sekitar 500 hektar lebih lahan yang diolah warga dan 6.000 hektar lahan PTPN XIV yang berpotensi untuk ditanami pisang.
“Saya cari lahan untuk ditanami pisang. Saya mendorong Sulsel untuk ditanami pisang dan menjadi produsen,” kata Bahtiar.
Ia menyebutkan, lahan kering tidur perlu dioptimalkan untuk dimanfaatkan dan menghasilkan. Program ini dapat mendatangkan penghasilan Rp6,7 juta per hektar lahan di Sulsel.
Lahan tidur kering tersebut sayang jika tidak dimanfaatkan. Bahtiar berharap Hak Penggunaan Lahan (HPL) diberikan kepada daerah dan masyarakat, selama tidak bertentangan dengan peraturan yang ada.
“HPL-nya untuk dikerjakan masyarakat, terhadap masalah yang ada, kita cari solusi jalan keluarnya. Bagaimana lahan ini bisa digunakan masyarakat produktif,” kata Bahtiar.
Bupati Wajo, Amran Mahmud, mengatakan, PTPN memiliki ribuan hektar lahan yang bisa langsung dikelola, karena telah dilakukan kajian ekonomi.
“Supaya betul-betul bisa di-action juga oleh warga yang ada di PTPN XIV dan masih banyak juga yang lain, hutan produksi yang bisa kita produktifkan untuk masyarakat kita,” ujarnya.
Reporter : Suriady
Baca juga
Panen Anggur Lokal, Titiek Soeharto : Kualitasnya Tidak Kalah Dengan Import
Perdana, Sinjai Gelar Kontes Bonsai Tingkat Nasional
Kapolres Sidrap Tinjau Pekarangan Pangan Bergizi di Desa Bina Baru