Sinar Tani, Bantaeng — Perkembangan pertanian cabai Kabupaten Bantaeng yang sangat menggembirakan mendapat apresiasi Bupati Ilham Syah Azikin. Dengan konsistem Bertani cabai, saat ini petani di batas Desa Barua dan Biangloe, Kecamatan Eremerasa, bisa menikmati hasilnya.
Petani Cabe, Hanafi mengatakan, di lahan 1/2 hektar, petani di sana swadaya menanam cabe dengan bibit unggul. Dia menjelaskan, dengan modal Rp 11 juta, hanya dalam dua kali panen sudah mengantongi keuntungan Rp 17 juta.
“Modal kami Rp 11 juta, dalam dua kali panen kami meraup keuntungan Rp 17 juta,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hanafi mengungkapkan niatnya untuk membentuk Komunitas Petani Cabe agar tidak ada permainan harga dari pedagang yang tentunya sangat merugikan petani. Meski masih menggunakan alat tradisional, petani di sana dapat merawat bibit cabe varian terbaik itu.
“Dari hasil panen kami yang menggembirakan kami ingin bentuk komunitas petani cabe agar tidak ada permainan harga. Petani disini masih menggunakan tenaga manual untuk itu kami berharap ada bantuan alsintan untuk menunjang kegiatan kami di sini,” harapnya.
Kepala Desa Biangloe, Muh Rais mengatakan, kedatangan Bupati Bantaeng hari ini adalah wujud support kepada petani.
“Kedatangan beliau yang pertama beberapa waktu lalu untuk membasmi babi dan ke dua kita bisa melihat perkembangan produktifitas pertanian di Desa Barua,” ungkapnya
Rais mengatakan, kedatangan Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin menjadi penyemangat kepada masyarakat untuk menekuni sektor pertanian.
“Rencananya kedepannya setelah dibuat komunitas, lahan setengah hektar ini akan kita kembangkan dan jadikan ikon tanaman cabe di Bantaeng,” Tambahnya.
Sementara itu Kepala Desa Barua, Mursalim mengaku dalam kurun waktu satu tahun terakhir, Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin telah berkunjung ke Desa Barua sebanyak 7 kali.
Kedatangan orang nomor satu di Bantaeng itu tidak lain adalah wujud perhatian dan support yang tidak pernah berhenti pada sektor pertanian.
Kdepan produktifitas petani cabe akan terus diperhatikan dan ditunjang. Dia akan membantu melalui anggaran dari desanya untuk memenuhi kebutuhan penunjang pertanian masyarakat.
“Dengan modal Rp 11 juta, dua kali panen menghasilkan Rp 17 juta dan masih akan ada lagi panen selanjutnya. Kami dari desa akan menunjang untuk mengadakan mesin bedeng dan alat lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Dinas Pertanian yang diwakili Kepala bidang holtikultura, Suriani mengatakan, tiap desa dapat mengajukan lahan minimal 10 hektar melalui proposal. Karena setiap tahun Dinas Pertanian Bantaeng mencari lahan cabe dan bawang merah.
“Untuk lahan cabe yang ada saat ini, kami sudah membantu plastik mulsa 500 meter secara gratis. Tanaman cabe dan bawang merah memang komoditi yang menjadi perhatian dari pemerintah karena mempengaruhi inflasi. Insya Allah kita ajukan tahun depan,” jelas Suriani.
Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin menuturkan, kedatangannya kali ini adalah untuk memanen hasil pertanian masyrakat. Setelah sebelumnya ia datang untuk bersama masyarakat melakukan kegiatan membasmi hama.
“Mari kita jaga semangat bertani masyarakat kita. Pemerintah bertanggung jawab menjaga produktifitas pertanian masyarakat. Tahun depan kita bantu bibit 10 hektar, pupuk dan mulsa,” kata Bupati peraih penghargaan ketahanan pangan terbaik nasional itu.
Ilham Syah meminta kepada petani agar datang ke rumahnya ketika janji belum atau telah ditepati. Dukungan pemerintah tersebut dengan harapan masyarakat yang belum produktif ikut termotivasi melihat perkembangan pertanian cabe saat ini.
Reporter : Suriady
Baca juga
Panen Anggur Lokal, Titiek Soeharto : Kualitasnya Tidak Kalah Dengan Import
Perdana, Sinjai Gelar Kontes Bonsai Tingkat Nasional
Kapolres Sidrap Tinjau Pekarangan Pangan Bergizi di Desa Bina Baru