Sinar Tani, Brebes—-Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dan Wakil Gubernur Jawa Tengah KH. Taj Yasin Maimoen menggelar panen raya, sekaligus pelepasan bawang merah sebanyak 25 truk atau 175 ton dari Kabupaten Brebes ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta.
Panen dan pelepasan bawang merah dari jantung produksi bawang merah nasional ini guna memastikan produksi dan ketersediaan bawang merah menjelang Ramadhan hingga Lebaran aman dan sebagai upaya menstabilkan harga.
“Ini adalah atas perintah Bapak Presiden Jokowi untuk memastikan ketersediaan pangan menghadapi Ramadhan hingga Lebaran. Produktivitas bawang merah kita tahun ini cukup baik. Karena itu, hari ini kita sama-sama mengirim bawang merah dari Brebes ke DKI Jakarta sebanyak 25 truk. Hari ini panen bersama Wamendag dan besok akan diterima Gubernur DKI Jakarta,” kata SYL saat panen bawang merah tersebut di Desa Krasak, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Minggu (5/3).
Data BPS menunjukkan luas panen dan produksi bawang merah nasional semakin meningkat dari tahun ke tahun. Di tahun 2018, luas panen sebesar 156.779 ha dengan produksi 1,50 juta ton, tahun 2019 seluas 159.195 ha dengan produksi 1,58 juta ton, tahun 2020 seluas 186.900 ha dengan produksi 1,82 juta ton. Kemudian tahun 2021 seluas 194.575 ha dengan produksi 2,0 juta ton dan tahun 2022 seluas 185.051 dengan produksi 1,99 juta ton.
SYL mengakui, bawang merah meskipun secara agregat tahunan terhitung swasembada, namun produksi antar-bulan dan antar-wilayah masih belum merata sepanjang tahun. Produksi bawang merah masih terkonsentrasi di beberapa daerah seperti Brebes, Nganjuk, Bima, Enrekang, Solok, Garut dan sentra-sentra lainnya.
“Di sinilah pentingnya sinergi dan kolaborasi dari berbagai stakeholder terkait, untuk menciptakan orkestra penyediaan pangan nasional, khususnya bawang merah, mulai dari hulu hingga hilir,” tutur SYL.
SYL mengatakan, Kementan mempunyai mitra taktis dan strategis sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi nasional, yakni petani Champion. Champion ini adalah orang-orang terpilih yang dipandang mampu mengkonsolidasikan segenap sumber daya yang ada untuk mendukung upaya pemerintah dalam menjaga pasokan dan harga kebutuhan pangan pokok yang rentan terhadap inflasi, khususnya komoditas aneka cabai dan bawang merah.
Tahun 2023 ini, ungkap SYL, para Champion telah menyatakan komitmennya untuk mengkonsolidasikan pasokan bawang merah sebanyak 5.750 ton dan aneka cabai sebanyak 2.750 ton sebagai stok cadangan jika sewaktu-waktu diperlukan terutama pada momentum Hari Besar Keagamaan Nasional seperti Puasa, Lebaran, Idul Adha, Natal dan Tahun Baru.
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengaparesiasi kepada Menteri Pertanian SYL yang menyelenggarakan panen bawang merah dan berhasil meningkatkan produksi. Apalagi peningkatan produksi membuat neraca perdagangan tahun 2022 surplus Rp 54,46 miliar. Angka itu tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia.
Dengan demikian, pemerintah dapat memastikan langsung ketersediaan stok pangan dan mengendalikan inflasi, khususnya menghadapi Ramadhan hingga Idul Fitri tahun 2023.
“Salah satu tugas kita (Kemendag) melihat mengecek guna memastikan langsung ketersediaan pangan di daerah dan pasar, termasuk bawang merah. Kemarin saya keliling dari Samarinda, Garut, Sumatera Barat dan sampai ke Indonesia timur di Makassar, Gowa dan seterusnya memastikan harga-harga itu terkendali,” ujarnya.
Diakui, memang ada fluktuasi sedikit, tetapi masih dalam wajar. Dirinyabyakin di Jawa Tengah ini juga dapat terkendali dengan baik. “Ini tentu salah satunya berkat keberhasilan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam meningkatkan produksi pangan,” ujar Jerry.
Jerry menambahkan, Kemendag sendiri terus mendukung agar ketersediaan pangan, khususnya bawang merah ini aman dengan harga yang menguntungkan petani, pedagang dan masyarakat. Salah satunya menyiapkan Sistem Resi Gudang (SRG). Sistem ini penting karena ketika panen raya tentu diperlukan penyimpanan. Karenanya Kemendag juga ikut support dengan membangun gudang di daerah-daerah, sehingga hasil panen bisa disimpan aman dan terpelihara dengan baik dalam ruangan yang cukup lama yakni 3 sampai 6 bulan seperti bawang merah.
“Ini salah satu bentuk bagaimana kita membangun bersinergi dengan Kementan, sehingga hulu dan hilirnya terpelihara dan terjaga dengan baik. Karena itu, kita harus menjaga sinergitas untuk kepentingan masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Pj Bupati Brebes, Urip Sihabudin mengatakan, kunjungan ini menjadi penting karena pemantauan ketersediaan bawang merah di Kabupaten Brebes dilakukan langsung oleh Menteri Pertanian dan Wakil Menteri Perdagangan untuk mengamakan pasokan bawang merah menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2023.
Kabupaten Brebes memberikan dukungan penuh untuk stabilitas pasokan dan harga bawang merah nasional dengan kesiapan produksi lebih dari 15.000 ton bawang merah pada Maret untuk pemenuhan kebutuhan menjelang hari besar keagamaan nasional, khususnya Ramadhan dan Idul Fitri.
Saat ini luas panen dan produksi bawang merah Kabupaten Brebes menduduki urutan pertama di Provinsi Jawa Tengah maupun nasional. Pada tahun 2022, luas panennya mencapai 32.573 ha dengan perkiraan produksi sebesar 384.448 ton. Dengan produksi itu menjadikan Kabupaten Brebes sebagai sentra nomor satu terbesar di Indonesia.
“Mulai saat hingga Ramadhan dan Idul Fitri, kami siap menyuplai bawang merah ke Ibukota Jakarta sebanyak 25 sampai 27 ton per hari. Dengan demikian, kestabilan harga pun dapat kita kendalikan,” tambah Urip.
Baca juga
Alpukat, Angkat Perekonomian Masyarakat Dusun Kalibening
Manis dan Cepat Panen, Yuk Kenali Varietas Anggur Unggul Jabar
Dukung Ketahanan Pangan, Soppeng Distribusikan 2 Juta Pohon Cabai Tampaning