17 Februari 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Meredam Gejolak Cabai dan Bawang Merah

Meredam Gejolak Cabai dan Bawang Merah

Sinar Tani, Jakarta—Cabai dan bawang merah menjadi dua komoditas yang kerap menyumbang inflasi, apalagi menjelang Hari Besar Keagamaan, seperti Idul Fitri. Ketidakstabilan produksi membuat harga dua komoditas bumbu dapur ini bergejolak.

Cabai dan bawang merah menjadi komoditas sayuran yang menjadi perhatian utama pemerintah. Ketersediaan dua komoditas tersebut menjadi indikator kinerja perekonomian nasional, baik skala makro maupun mikro.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura, M. Idil Fitri mengatakan, meskipun secara agregat tahunan terhitung cukup, namun produksi antar-bulan dan antar-wilayah masih belum merata sepanjang tahun. Produksi bawang merah dan cabai selama ini masih terkonsentrasi di beberapa daerah sentra.

“Penyediaan pasokan yang secara kuantitas mampu memenuhi kebutuhan antar-waktu, antar-wilayah sepanjang tahun dengan tetap memperhatikan aspek kualitas menjadi tantangan utama,” katanya saat webinar Jaga Stabilitas dan Harga Cabai-Bawang Jelang Lebaran yang diselenggarakan Tabloid Sinar Tani bekerjasama dengan Ditjen Hortikultura, Kamis (14/3).

Secara teori menurut Idil, kelihatan mudah. Namun dalam implementasinya, proses bisnis penyediaan pasokan cabai dan bawang merah melibatkan jejaring kerja yang sangat kompleks dan dinamis mulai dari subsistem hulu hingga hilirnya. Luasnya wilayah Kepulauan Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri untuk mendistribusikan bawang merah dan cabai dari daerah surplus ke daerah defisit.

“Disinilah pentingnya sinergi dan kolaborasi dari berbagai stakeholder terkait, untuk menciptakan orkestra penyediaan pangan nasional, khususnya bawang merah dan cabai, mulai dari hulu hingga hilir,” katanya.

Untuk mengurai persoalan penyediaan cabai dan bawang, Idil mengatakan, pihaknya menyiapkan tujuh langkah. Pertama dan fundamental adalah pengelolaan data produksi dan kebutuhan cabai – bawang merah antar-waktu dan antar-wilayah hingga satuan terkecilnya.

Kedua, menyusun perencanaan produksi secara detail dan terukur hingga satuan waktu dan wilayah terkecil. Ketiga, mengkonsolidasikan seluruh sumber daya dan stakeholder terkait dalam penyediaan prasarana dasar budidaya. Diantaranya, sistem penyediaan air, aksesibilitas jalan baik jalan antar kawasan maupun jalan usaha tani di dalam kawasan, jaringan listrik serta alat dan mesin pertanian pra panen.

Baca Juga :  Musim Tanam Tiba, Awas Hama Tikus !

Keempat, memastikan ketersediaan sarana produksi seperti benih, pupuk dan pestisida tepat waktu di musim tanam untuk mengurangi potensi kegagalan. Kelima, konsolidasi champion, kelompoktani dan kelembagaan ekonomi petani lainnya yang berperan dalam menjaga keberlanjutan usahatani cabai dan bawang merah di wilayah setempat.

Keenam, kolaborasi penyediaan gudang penyimpanan berskala besar untuk pengaturan stok nasional. Salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan untuk mengatur stok cabai dan bawang merah adalah fasilitas gudang penyimpanan yang dilengkapi teknologi pendingin (cool storage).

Langkag ketujuh, menumbuhkan sentra-sentra penyangga baru di seluruh pulau-pulau besar di Indonesia untuk tujuan spesifik. Pengembangan cabai dan bawang merah yang mengandalkan sentra tertentu saja dalam jangka panjang akan rentan terganggu, terlebih jika terjadi kejadian luar biasa yang menyebabkan penurunan drastis produksi.

“Karenanya, perlu dilakukan upaya penumbuhan sentra-sentra baru di lokasi yang selama ini dipetakan defisit. Langkah tersebut ditempuh untuk mengurangi ketergantungan pasokan dari sentra utama sekaligus langkah antisipasi jangka panjang,” tuturnya.

Bagaimana dukungan pelaku usaha menjawab gejolak bumbu dapur tersebut? Baca halaman selanjutnya

Bagi sahabat SINAR TANI yang ingin mendapatkan materi acara webinar dan e sertifikat bagi yang telah mengikuti webinar bisa diunduh di link bawah ini.

Link Materi :Klik Disini !!!

Link E Sertifikat : Klik Disini !!!

Link Esertifikat Berdasarkan Nomor :  Klik Disini !!!
Sinar Tani Edisi 4030 : Klik Disini !!!
Reporter : Julian

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini