Sinar Tani, Cilacap —Peminat anggrek di Kabupaten Cilacap mengalami lonjakan yang signifikan, terlihat dari tingginya penjualan anggrek bibit dan dewasa di Lapak Petani pada acara Car Free Day (CFD) di alun-alun Kota Cilacap.
Di tengah keramaian acara tersebut, 15 pohon Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) dengan lima daun dan empat pohon Anggrek Dendrobium dewasa berhasil terjual, menandai minat masyarakat yang semakin besar terhadap tanaman hias ini.
Ariyani, pemilik pembudidaya anggrek “Tunjung Mekar Sari,” yang telah berpengalaman dalam budidaya anggrek sejak 2018, mengungkapkan bahwa ia mencoba berbagai jenis anggrek.
Namun, Anggrek Dendrobium dan Anggrek Bulan menjadi primadona, berkat harganya yang terjangkau.
“Anggrek yang cepat laku adalah Dendrobium dan Anggrek Bulan, karena harganya terjangkau bagi pembeli,” ujarnya.
Harga yang ditawarkan cukup bersaing; anggrek dewasa Dendrobium dijual seharga Rp 50.000 hingga Rp 60.000, sedangkan Anggrek Bulan dewasa dibanderol sekitar Rp 135.000. Bibit anggrek berdaun lima dijual antara Rp 20.000 hingga Rp 25.000.
Dengan menggunakan teknik kultur jaringan dalam proses pembibitannya, Ariyani dapat menghasilkan anggrek berkualitas tinggi.
“Budidaya anggrek memerlukan kesabaran ekstra untuk mendapatkan hasil maksimal. Media tanam yang digunakan bisa berupa sabut kelapa atau arang,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa penyiraman harus disesuaikan dengan media tanam dan kebutuhan sinar matahari yang cukup agar tanaman dapat tumbuh optimal.
Salah satu pembeli, Hari Kusnanto, mengungkapkan kebahagiaannya saat membeli dua pohon anggrek dewasa berbunga Dendrobium seharga Rp 100.000.
“Baru nyoba, belum pernah merawat anggrek. Saya cari yang harganya terjangkau dulu. Nanti kalau sudah paham cara merawatnya, baru cari yang lebih bagus dan mahal lagi,” ujarnya.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Mahbub Junaedi, menjelaskan bahwa acara CFD adalah platform yang penting bagi pembudidaya anggrek.
“Kami sering ikut CFD dan merasakan manfaatnya. Ini adalah ajang promosi yang berdampak, semakin dikenal, semakin banyak peminat anggrek yang berkunjung ke tempat budidaya,” jelasnya.
Dengan meningkatnya minat terhadap anggrek, Mahbub optimis bahwa budidaya anggrek di Cilacap akan terus berkembang. “Harapannya, semoga dapat membangun Cilacap dengan budidaya anggrek. Anggrek adalah tanaman yang menarik, dan pengembangan di tingkat petani memerlukan ketelatenan,” pungkasnya.
Acara CFD kali ini tidak hanya berhasil menarik perhatian masyarakat, tetapi juga menegaskan bahwa anggrek semakin menjadi pilihan favorit di kalangan pecinta tanaman hias di Cilacap.
Reporter : Wasis
Panen Raya Bawang Merah, Budidaya TSS di Cilacap Sukses Tingkatkan Produktivitas
Festival Urban Farming 2024 Sukses Besar, Dihadiri 5000 Pengunjung
Festival Urban Farming Jakarta Dorong Pertanian Perkotaan dan Ketahanan Pangan