9 November 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Demfarm Tembakau Candisari, Bimbing Petani Lebih Mandiri

Sinar Tani, Temanggung — Demonstrasi Farm atau Demfarm Tembakau di desa Candisari, kecamatan Bansari, Temanggung, yang tanam pada bulan Juni 2024 sekarang telah memasuki masa panen. Pertanaman tembakau varitas Boyolali selama masa pertumbuhan terlihat sehat dan  subur, menggembirakan 17 orang petani pelaksana Demfarm. 

Cuaca mendukung pertanaman tembakau. Sejak bulan Juni cuaca relatif kering,  sehingga  tanaman pada Demfarm tembakau yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Mardi Makmur ini dapat tumbuh maksimal.

Diungkapkan Sekretaris KT Mardi Makmur, Tri Istanto (32 th), bahwa Demfarm Tembakau seluas 5 ha bantuan dari Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah, ditanam pada lahan “tegal banyon” milik para petani anggota.

Tegal banyon adalah lahan tegal (tanah kering) yang mendapat pengairan irigasi desa. Mereka tidak menyebutnya  lahan sawah, karena jarang ditanami padi.

Tri Istanto merasa beruntung mendapat kepercayaan dari Distanbun Jawa Tengah untuk melaksanakan Demfarm termbakau. “ Sebab sepanjang pelaksanaan Demfarm, bahkan sejak sebelum tanam, kemudian semasa pertanaman sampai pengolahan dan pemasaran hasil, kami selalu dikawal dan didampingi oleh petugas” tambah Istanto.

Hal tersebut diakui Koordinator Fungsional Penyuluhan pada Distanbun Provinsi Jawa Tengah, Bayu Sasongko. Menurutnya, Demfarm Tembakau memberikan percontohan kepada petani tembakau, bagaimana budidaya tembakau   yang baik, benar, ramah lingkungan dan aman dikonsumsi. Good Agricultural Practices (GAP).

“ Untuk pendampingan petani di lapangan kami bekerja sama dengan  Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung, para Penyuluh Pertanian di BPP Bansari dan petugas dari PT.LAI sebuah perusahaan kemitraan dari Temanggung pula” lanjut Bayu menerangkan.

Pendampingan yang dilakukan Distanbun tidak hanya pada aspek teknis budidaya, namun juga dalam aspek penguatan kelembagaan kelompok tani. Dalam hal ini dibuktikan dengan dampak Demfarm yang meluas kepada petani disekitarnya.

Menurut Tri Istanto, terdapat banyak petani    yang ikut menerima manfaat dari kegiatan Demfarm disamping 17 orang pelaksana inti. Mereka adalah petani-petani  dari Kelompok Tani Mardi Makmur sendiri, Kelompok Tani Argo Lestari dan Kelompok Tani Candi Lestari sejumlah kira-kira 50 orang.

Agar petani Demfarm dapat menerapkan rekomendasi teknologi secara lengkap, Distanbun memberi bantuan fisik berupa kapur dolomit, pupuk kandang, pupuk NPK Fertila, pupuk NPK Ningrat, pupuk KNO3, pupuk ZA, tricoderma dan asam humat.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Supriyanto, SP, MP, mengaku dalam beberapa kali kunjungan ke lapangan mengatakan Undang-Undang  No. 12 Tahun 1992 Tentang Sistem Budidaya Tanaman menyebutkan bahwa petani bebas memilih komoditas yang akan ditanam.

“Tugas kami adalah membimbing dan mendampingi agar petani dapat secara maksimal memperoleh manfaat dari komoditas yang ditanamnya” katanya.

Lebih lanjut Supriyanto menyampaikanpula  bahwa sejak dulu, masalah petani tembakau lebih kepada pemasaran hasil. “ Sebagian besar produksi tembakau petani dijual ke pabrik rokok melalui tangan panjang pabrikan di kota (greeder) maupun didesa-desa yang biasa disebut juragan, angkanya sekitar 90%-95%.” kata Supriyanto

Ia menambahkan kekacauan muncul apabila  tembakau dibeli dengan harga murah, atau tiba-tiba ada pabrikan yang tidak membeli tembakau.

Untuk menghindari hal tersebut, Dalam pelaksanaan Demfarm Tembakau sekarang ini Distanbun menggandeng PT. LAI sebagai mitra kerja. Perusahaan ini telah dikenal luas oleh petani tembakau sebagai salah satu greeder besar yang melayani pabrik rokok besar di Kudus dan beberapa pabrik rokok sedang dan kecil.

Atas dorongan dari Distanbun Provinsi Jawa Tengah, PT.LAI   sanggup membeli hasil tembakau dari Demfarm. Tentu dengan syarat “Asal memenuhi kriteria mutu yang ditentukan”. Hal ini tidak terlalu sulit diwujudkan, karena petugas PT.LAI bersama PPL juga terlibat langsung dalam pendampingan petani dilapangan.

“Itu adalah upaya kami sebagai presentasi pemerintah,  mengintervensi untuk mengurai permasalahan agribisnis tembakau di Temanggung” kata Supriyanto.

Menurut Bayu Sasongko, tahun ini Distanbun melaksanakan Demfarm pada 6 titik. Yaitu di kabupaten Temanggung, Kendal, Wonosobo, Rembang, Magelang, Boyolali.

“ Masing-masing seluas 5 Ha, namun penerima manfaat atas dampak positif dari Demfarm lebih luas lagi. Dari 6 kabupaten tersebut, 3 diantaranya yaitu Temanggung, Kendal dan Magelang telah menjalin kemitraan  dengan PT.LAI” tambah Bayu.

PPL BPP Bansari, Riawati, yang ditemui digudang LAI, ketika mengawal pembelian tembakau petani, mengungkapkan bahwa saat ini para petani tembakau cukup puas dengan harga yang dipatok oleh greeder LAI.

“ Harga tembakau  grade C berkisar antara Rp 70 rb – Rp 80 rb  per kg, tergantung kualitas, harga tembakau grade D berkisar Rp 85 rb per kg.” ungkap Ria yang ikut bersukaria bersama petani tembakau binaannya.

Reporter : Djoko W