8 Oktober 2024

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Ditjen Perkebunan Berikan Penghargaan Produsen Benih Pengembangan Usaha Terintegrasi

Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian Memberian Penghargaaan Pada Produsen Benih | Sumber Foto:Istimewa

Sinar Tani, Bogor — Tidak banyak produsen benih yang mengembangkan usaha pembibitan terintegrasi dengan pengembangan perkebunan dan pemasaran. Dengan adanya konektivitas antara usaha penyediaan benih dengan on farm menumbuhkan tanggung jawab terhadap benih yang disalurkan kepada pekebun hingga menghasilkan.

Untuk memberikan apresiasi terhadap penangkar yang memiliki kepedulian terhadap pembinaan petani dan pengembangan usaha terintegrasi,  Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian memberikan penghargaan kepada 4 (empat) orang produsen benih yang turut mengembangkan perkebunan terintegrasi mulai dari on farm hingga pengolahan melalui pembinaan terhadap pekebun.

Penghargaan diberikan disela pembukaan Acara Pertemuan Produsen Benih Tanaman Perkebunan yang diselenggarakan pada tanggal 6 s/d 8 Oktober 2022 lalu di Hotel Salak Heritage Bogor.

Penerima penghargaan tersebut antara lain Yogi Dwi Sungkowo, produsen benih lada asal Jawa Tengah yang juga mengembangkan usaha dan membina petani untuk mengembangkan produk olahan lada.

Sementara itu Syamsul Alam, penangkar kopi asal Sulawesi Selatan, mendapatkan penghargaan karena membina petani mengembangkan komoditas kopi hingga produk olahan.

Fajar Wahyudi, penangkar sawit asal Bengkulu mendapatkan penghargaan untuk kontribusinya mengembangkan usaha perkebunan terintegrasi untuk komoditas sawit. Sedangkan Ahmad Sudjana, produsen benih aren, mendapatkan penghargaan atas dedikasinya mengembangkan usaha dan membina petani hingga mampu memproduksi produk turunan aren.

Pemberian penghargaan tersebut diharapkan memberikan motivasi para produsen benih untuk tidak fokus pada pembibitannya saja. Namun juga harus ikut memastikan petani yang menggunakan bibitnya mendapatkan manfaat tidak hanya dari sisi produksi. Juga memastikan mendapatkan nilai tambah dari hasil kebunnya.

Reporter : Hadi Kosra, SP/Drs. Nono Suharyono

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini