Sinar Tani, Surabaya – Indonesia menjadi tuan rumah International Cocotech Conference and Exhibition ke-51, sebuah acara internasional yang diadakan oleh International Coconut Community (ICC) dan Kementerian Perdagangan. Acara yang berlangsung di Surabaya ini mengangkat tema “Harnessing Coconut’s Potential as the Tree of Life and Green Energy,” yang menyoroti potensi kelapa dalam ekonomi dan sosial sebagai pohon kehidupan yang mendukung energi hijau.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara anggota ICC seperti Federated State of Micronesia, Fiji, Guyana, India, Indonesia, Jamaica, Kenya, Malaysia, Papua New Guinea, Philippines, Sri Lanka, Thailand, Vanuatu, serta negara lain seperti Brazil, Japan, dan United States of America. Peserta yang hadir meliputi peneliti, pengusaha, pelaku usaha, petani, dan pemerintahan, yang semuanya terlibat dalam industri kelapa.
Berbagai produk turunan dari kelapa seperti sabut kelapa, minyak kelapa, arang kelapa, VCO (Virgin Coconut Oil), dan Coco fiber, hingga produk inovatif seperti Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari kelapa non-standar, dipamerkan dalam acara ini. Konferensi ini juga menampilkan berbagai teknologi dan inovasi terbaru dalam industri kelapa, termasuk potensi biofuel berbasis minyak kelapa dan perkembangan kelapa aromatik.
Elvy Carolina Pane, seorang Pengawas Benih Tanaman di Medan, menyoroti beberapa materi konferensi yang menarik, seperti pengembangan biofuel dari kelapa dan potensi kelapa sebagai bahan bakar penerbangan berkelanjutan. Juga dibahas adalah manfaat kesehatan dari VCO, terutama dalam mendukung kesehatan usus dan meningkatkan aktivitas probiotik.
Pameran yang diadakan bersamaan dengan konferensi ini menampilkan berbagai produk kelapa dari berbagai negara, termasuk kelapa aromatik dan kelapa pandan wangi dari PT. Benih Inti Nusantara, serta produk VCO dari CV. Aji Saka Kelapa yang dikenal dengan merek VICO BAGOES. Produk-produk ini menonjolkan manfaat kelapa dalam menjaga kesehatan dan mendukung kebutuhan pasar global.
Kebutuhan Peningkatan Produktivitas Kelapa
Dengan Indonesia sebagai produsen kelapa terbesar kedua di dunia, peningkatan produktivitas kelapa menjadi prioritas. Hal ini dapat dicapai melalui penggunaan benih unggul dan peremajaan kebun kelapa rakyat. Konferensi ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara petani, UMKM, pengusaha, dan eksportir dalam pengolahan produk turunan kelapa untuk meningkatkan ekspor dan memperkuat industri kelapa di Indonesia.
Acara ini menjadi platform penting bagi pertukaran inovasi, informasi, dan kerjasama internasional dalam industri kelapa, sekaligus membuka peluang bagi generasi muda untuk belajar dan magang di industri kelapa baik di dalam negeri maupun di luar negeri, guna mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan di Indonesia.
Reporter : Elvy Pane/Jelpina
Baca juga
Wow! Kementan Sukses Bangun Klaster Kopi Cibaka Sukamakmur, Sentra Baru Kopi Unggulan
TRST01 Transformasikan Perkebunan Karet, Ciptakan Masa Depan Berkelanjutan
Petani Lebak, Tumpang Sisip Padi Gogo di Lahan Sawit