Sinar Tani, Ungaran — Tanaman tembakau (Nicotiana tabacum) menjadi salah satu komoditas unggulan pertanian Jawa Tengah. Dari 29 Kabupaten, 26 Kabupaten di Jawa Tengah menanam tembakau menjadi pilihan para petani disana.
Pada tahun 2020, tercatat luas tanaman tembakau mencapai 51.144 Ha dengan produksi tembakau sebanyak 54.728 ton.
Sebagian besar tembakau ( 94 %) merupakan tembakau rajang, yaitu seluas 47.827 Ha dengan produksi 50.813 ton sedang tembakau asepan, hanya 6% saja, yaitu seluas 3.317 Ha dengan produksi 3.915 ton.
Masih ada 1 jenis tembakau yang hanya ditanam di Klaten, yaitu tembakau vorstenland atau tembakau cerutu dilahan seluas 10,25 Ha dengan produksi 15,42 ton.
Kabupaten yang terluas menanam tembakau adalah kabupaten Temanggung, disana luas tanam tembakau mencapai 17.664,65 dengan produksi 13.365,34 ton. Kemudian disusul kabupaten Magelang, Rembang, Klaten dan Boyolali yang menanam 3.500 – 4.500 an Ha.
Sedang kabupaten Kendal. Demak, Grobogan, Wonosobo dan Wonogiri rata-rata menanam 2.500 – 3000 Ha. Selain kabupaten-kabupaten tersebut tanaman tembakau hanya dibawah 1000 Ha ( BPS Jateng )
Dari data tersebut terbaca bahwa tembakau merupakan salah satu komoditas strategis sub sektor perkebunan di Jawa Tengah. Hanya sayang bahwa kebanyakan petani belum paham akan kualitas dari tembakau hasil panennya sendiri.
Akibatnya mereka menjual tembakau dengan harga mengikut saja yang dipatok pedagang pengumpul atau dari pabrikan. Dalam hal pemasaran, memang posisi tawar petani tembakau sangat lemah.
Sehigga penting bagi petani tembakau untuk mengetahui, bahwa salah satu penentu tingkat kualitas/mutu tembakau adalah kandungan nikotin, gula dan chlor yang ada dalam daun tembakau.
Sedangkan kandungan nikotin dalam daun tembakau sendiri ditentukan oleh beberapa variable, yaitu : varietas, kondisi lingkungan, iklim dimana tanaman tumbuh, teknis budidaya terutama pada proses toping (pemangkasan pucuk) serta pemupukan tanaman. Jenis serta dosis pupuk sangat berpengaruh terhadap kandungan nikotin. Semakin tinggi pupuk nitrogen akan semakin tinggi kandungan nikotinnya.
Dilansir dari kanal Distanbun Provinsi Jawa Tengah, pengujian terhadap daun tembakau di Jawa Tengah telah dilaksanakan dengan mengambil sampel dari 130 titik/lokasi pada 26 Kabupaten sentra tembakau. Teknik pengambilan contoh dilaksanakan dengan cara mengambil daun tembakau sebanyak 3 lembar yaitu daun bawah, tengah dan atas yang pengambilannya dilaksanakan bersamaan pada saat panen daun tembakau.
Sampel daun diuji dalam bentuk sesuai olahan yang dilaksanakan oleh petani tembakau. Ada beberapa jenis olahan yang dilakukan petani Jawa Tengah, yaitu tembakau rajangan, krosok, asepan, garangan, janturan dan juga dalam bentuk lembaran daun tembakau utuh.
Selanjutnya seluruh sampel dikirim ke Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jawa Tengah yang berada Surakarta, untuk di lakukan uji laboratorium kadar nikotin yang terkandung pada daun-daun tembakau sampel tersebut.
Tujuan pelaksanaan uji kadar nikotin ini adalah sebagai bahan informasi bagi petani tembakau agar mengetahui kualitas daun tembakau di daerahnya sehingga diharapkan petani mempunyai posisi tawar yang tinggi karena mengetahui kualitas daun tembakau yang dihasilkan. Hal ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pendapatan petani.
Selain hal tersebut, juga sebagai informasi baik bagi masyarakat umum maupun Industri Hasil Tembakau (IHT) dalam menentukan daerah penghasil tembakau sesuai dengan yang dibutuhkan.
Dari hasil uji tersebut diperoleh data bahwa kadar nikotin daun tembakau tertinggi adalah sebesar 9,98 % yang diperoleh dari sampel daun atas tanaman tembakau milik Kelompok Tani Kismo Mulyo 03, Desa Trenguli, Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar.
Dan anehnya kadar nikotin terendah yang sebesar 0,2% , diperoleh dari daun bawah sampel tanaman tembakau milik Kelompok Tani Beling Loh Jinawi IV, Desa Balong yang ternyata juga dari Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.
Data hasil uji kadar nikotin tersebut telah dibahas dalam pertemuan evaluasi “ Kegiatan Pengawasan Peredaran Sarana Pertanian “ di Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah pada Desember lalu. Dalam pertemuan tersebut diundang 26 petugas teknis dari 26 Kabupaten yang membidangi perkebunan.
Dengan adanya data kadar nikotin dari masing-masing daerah, diharapkan petani tembakau didaerah tersebut dapat memperbaiki teknis budidaya yang dilakukan. Sehingga petani dapat menghasilkan daun tembakau yang berkualitas dan memperoleh posisi tawar yang kuat Ketika menjual hasil panennya.
Reporter : Djoko W
Baca juga
Wow! Kementan Sukses Bangun Klaster Kopi Cibaka Sukamakmur, Sentra Baru Kopi Unggulan
TRST01 Transformasikan Perkebunan Karet, Ciptakan Masa Depan Berkelanjutan
Petani Lebak, Tumpang Sisip Padi Gogo di Lahan Sawit