23 Juni 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Koperasi Petani, Dibalik Kopi Sidikalang yang Mendunia

Koperasi Petani, Dibalik Kopi Sidikalang yang Mendunia

Sinar Tani, Dairi — Kabupaten Dairi merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk pengembangan budidaya tanaman kopi. Potensi ini didukung oleh luasnya lahan, kondisi tanah yang subur, topografi yang sesuai, serta iklim yang mendukung, menjadikan kopi dari Dairi atau yang lebih dikenal dengan kopi Sidikalang memiliki kualitas cita rasa yang sudah diakui di pasar nasional maupun internasional.

Kopi Sidikalang, yang menjadi kebanggaan daerah ini, dikenal memiliki cita rasa yang mirip dengan cokelat, sedikit manis, wangi, dan cocok dikonsumsi bagi mereka yang memiliki masalah lambung.

Selain itu, kopi ini juga memiliki daya tahan rasa (long after taste) yang tertinggal di mulut dan tenggorokan, menjadikannya pilihan favorit bagi penikmat kopi.

Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Dairi, Sukaidah Angkat SP, mengungkapkan bahwa luas areal pertanaman kopi Robusta di Kabupaten Dairi pada tahun 2023 mencapai 5.056,6 hektar, sedangkan untuk kopi Arabika mencapai 14.256,9 hektar.

“Produksi kopi Robusta di Kabupaten Dairi pada tahun 2023 tercatat sebesar 2.521,6 ton, sementara kopi Arabika mencapai 18.677,6 ton” ujarnya.

Jumlah petani kopi di Kabupaten Dairi juga cukup signifikan. Berdasarkan data BPS (Kabupaten Dairi Dalam Angka 2024), pada tahun 2016 jumlah rumah tangga petani kopi Robusta mencapai 8.045 KK, meningkat menjadi 8.170 KK pada tahun 2017, dan kembali ke angka 8.045 KK pada tahun 2018.

Sukaidah juga menekankan pentingnya peran koperasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani kopi di Kabupaten Dairi. Koperasi dapat menyediakan modal kerja melalui kegiatan simpan pinjam, menyediakan sarana produksi pertanian seperti benih, pupuk, pestisida, dan traktor, serta memberikan edukasi melalui pelatihan dan pembinaan seputar pertanian.

Baca Juga :  Kampanyekan B2SA, NFA Bagikan 10 Ribu Porsi Sarapan di Kupang

Untuk mendirikan koperasi pertanian, diperlukan gagasan dari sekelompok orang yang memiliki tujuan, visi, dan misi yang sama. Pengurus koperasi harus terdiri dari orang-orang yang dapat dipercaya dan mampu mengelola keuangan dengan baik, serta menawarkan kebijakan yang ideal dan berpihak pada anggota.

Setelah koperasi pertanian seperti Koperasi Unit Desa (KUD) didirikan, pengawasan dan penilaian terhadap kinerja koperasi menjadi hal yang penting. Beberapa ciri koperasi yang sukses antara lain memiliki pengurusan dan pengawasan yang dipilih oleh anggota, transparansi dalam kepengurusan, serta peran aktif dari para anggota.

Dalam langkah pembentukan koperasi kopi di Kabupaten Dairi, kelompok tani yang sudah ada dan aktif dapat menjadi fondasi awal. Kelompok tani ini dapat digabungkan setiap desa sentra kopi menjadi gapoktan kopi dan selanjutnya menjadi bentuk koperasi di tingkat kecamatan.

Koperasi kopi ini kemudian dapat bergabung dalam satu wadah di tingkat kabupaten menjadi asosiasi atau korporasi.

Sukaidah juga menambahkan bahwa penting untuk membangkitkan kejayaan nama kopi Sidikalang yang pernah berjaya hingga mancanegara, terutama di era teknologi dan pasar global saat ini.

Generasi muda, khususnya petani milenial, diharapkan dapat mengambil peran aktif dalam menguasai pasar kopi. Pemerintah juga diharapkan memberikan jaminan pasar dan inovasi dalam perbenihan bibit kopi untuk memastikan kualitas kopi yang tertinggi.

Dengan demikian, melalui pengembangan koperasi dan dukungan generasi muda, Kabupaten Dairi diharapkan dapat terus memajukan industri kopi lokalnya, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani kopi di daerah tersebut.

Reporter : Istansu

 

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini