Sinar Tani, Banjarnegara—Senyum mengembang di wajah para peternak kambing di lokasi Program Development of Integrated Farming System in Upland Areas (UPLAND) Project di Kabupaten Banjarnegara. Keberhasilan beternak kambing diungkapkan masyarakat Banjarnegara yang tumpah ruah memeriahkan kegiatan panen cempe (anak kambing) hasil dari UPLAND project dan Pesta Patok.
Kegiatan dilakukan sebagai bentuk syukur atas hasil baik pengembangan ternak fasilitasi proyek yang mendapat dana hibah dari IFAD dan IsDB. Terdapat 33 kelompok tani dan 36 kelompok wanita tani dari 23 desa yang tesebar di empat kecamatan Pejawaran, Kalibening, Pagentan dan Batur tumpah ruah di Lapangan Desa Karangsari, Pejawaran.
Masyarakat memeriahkan paduan empat kegiatan panen 310 ekor cempe hasil dari 520 ternak bantuan UPLAND, gerakan minum susu untuk 400 siswa SD dan SMP, lelang 134 ekor cempe atau anakan kambing, dan Expo ternak unggulan Domba Batur.
Sekretaris Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Banjarnegara, Herrina Indri Hastuti, yang juga Ketua Project Implementation Unit UPLAND Project Banjarnegara mengatakan, panen cempe dan pesta patok bertujuan meningkatkan populasi dan produktivitas komoditas ternak.
Hasil ternak unggul ini diharapkan dapat menghasilkan daging dan susu untuk membantu asupan gizi dan mencegah stunting. Kegiatan ini juga untuk memberikan motivasi kepada peternak dan masyarakat untuk melakukan budi daya ternak dengan baik.
“Harapannya akan membawa kesejahteraan masyarakat. Sejuta cempe mewujudkan kesejahteraan. Pada saatnya kita sadar bahwa jumlah ternak akan lebih banyak dari jumlah penduduk,” kata Herrina, Rabu (27/9).
Sementara itu PJ Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto mengatakan, panen cempe ini menunjukkan bahwa Banjarnegara merupakan lumbung ternak di Jawa Tengah. Cempe menjadi harapan masa depan peternak dan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan dalam menekan angka kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara.
Menurut PJ Bupati, lebih dari 70 persen petani di Banjarnegara memelihara ternak, baik ternak kecil maupun besar sehingga sangatlah tepat bahwa sektor peternakan dapat menjadi andalan untuk mengurai masalah kemiskinan di Banjarnegara.
“Dalam hal ini penyediaan pangan sektor peternakan menjadi bagian penting bagi upaya menurunkan angka stunting di Banjarnegara. Sektor peternakan sangat penting untuk peningkatan kualitas SDM menuju Indonesia emas 2045,” kata Tri Harso seperti dikutip dari situs Pemkab Banjarnegara.
Integrasi Ternak Kopi
Program UPLAND yang dimulai sejak 2021 di Kabupaten Banjarnegara berlokasi di dataran tinggi yang mempunyai potensi pengembangan kopi dan ternak kambing/domba. Koordinator BPP Kalibening, Heri Misanto mengaku, di daerah binaanya yaitu Desa Kalibombong, Kertosari, Majatengah dan Gununglangit beternak kambing sambil berkebun kopi sudah biasa dilakukan masyarkat.
Menurutnya, sebelum kegiatan UPLAND masuk, akses menuju lahan pertanian masih minim dan sulit untuk dilalui. Namun setelah adanya kegiatan UPLAND, petani/kelompok tani sudah mampu sedikit demi sedikit meningkatkan populasi dari kopi maupun domba. “Dengan akses jalan menuju lahan yang jauh lebih baik dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan nilai jual dari komoditas yang ditanam petani,” katanya.
Heri mengakui, kehadiran program UPLAND memberikan dampak yang sangat signifikan bagi petani, khususnya yang tergabung dalam beberapa kelompok tani (Poktan) di Kecamatan Kalibening. Poktan tersebut yaitu, Poktan Lancar Makmur (Desa Gunung Langit), Poktan Tani Mulya 1 dan Tani Mulya 2 (Desa Kalibombong), Poktan Ngudi Rejeki 3 (Desa Kertosari), Poktan Ngudimulyo dan Poktan Tunas Harapan (Desa Majatengah
Sementara itu Project Manager UPLAND Project Farakka Sari menyampaikan apresiasi kelompok tani dan kelompok wanita tani yang berhasil mengembangkan nyaris dua kali lipat dari bantuan yang diberikan pada tahun 2022.
Dia menilai sistem integrasi komoditas kopi dan ternak (kambing dan domba) di Banjarnegara menjadi salah satu keberhasilan dari program UPLAND Project. “Integrasi perternakan dan kambing atau cempe di Banjarnegara harus konsisten dikembangkan agar semakin banyak hasil yang didapat oleh masyarakat,” kata Farakka.
Program kerja sama antara Indonesia dengan Islamic Development Bank (IsBD) dan International Fund for Agriculture Development (IFAD) telah memberikan berbagai bantuan pada kelompok tani dan wanita tani di Banjarnegara. “Saya berharap gols utama di Banjarnegara ini dapat meningkatkan penghasilan petani,” tambah Farakka.
Selain pengembangan pertanian terintegrasi peternakan dengan komoditas kopi di Banjarnegara, UPLAND Project juga memberikan bantuan infrastruktur jalan usaha tani, perbaikan saluran irigasi, dukungan alat, dan mesin pertanian di 13 Kabupaten di seluruh Indonesia.
Setiap daerah mengasilkan sejumlah produk komoditas pertanian. Diantaranya kopi, manggis, kentang, padi organik, pisang, bawang putih, lada putih, dan bawang merah. Bahkan sejumlah komoditas telah di ekspor ke berbagai negara seperti bawang merah, lada, kopi, dan beras organik. “Pertanian harus menjadi menjadi masa depan yang menjanjikan agar menarik untuk geluti semua kalangan termasuk pemuda,” katanya.
Baca juga
Wow! Kementan Sukses Bangun Klaster Kopi Cibaka Sukamakmur, Sentra Baru Kopi Unggulan
TRST01 Transformasikan Perkebunan Karet, Ciptakan Masa Depan Berkelanjutan
Petani Lebak, Tumpang Sisip Padi Gogo di Lahan Sawit