15 Maret 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Panen Tembakau Gunung, Kembalikan Gairah Petani Tembakau Jawa Tengah

Panen Tembakau Gunung, Kembalikan Gairah Petani Tembakau Jawa Tengah

Sinar Tani, Temanggung — Panen Demplot Tembakau Gunung di Temanggung, Jumat (18/8) jadi momentum penting bangkitnya kembali gairah petani tembakau Jawa Tengah. Dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah Supriyanto, SP,MP, para petani menceritakan berbagai pemasalahan yang dihadapi para petani saat ini.

Beberapa tahun terkahir pertanian tembakau di Jawa Tengah mengalami kelesuan yang ditandai dengan menurunnya luas lahan dan produktifitas tembakau secara signifikan.

Dari data BPS Jawa Tengah diketahui pada tahun 2019 luas lahan tembakau mencapai  55.753,68 Ha, dan mengalami penurunan pada tahun-tahun berikutnya yaitu pada tahun 2020 seluas 52.549,20 Ha dan pada tahun 2021 seluas 50.201,28 Ha.

Hal yang sama juga terjadi di kabupaten Temanggung sebagai salah satu sentra tembakau di Jawa Tengah yang pada tahun 2019 memiliki luas lahan tembakau 18.761,82 Ha, menurun pada tahun 2020 menjadi 17.664,65 Ha dan pada tahun 2021seluas 15.443,88 Ha.

Padahal tembakau merupakan komoditas perkebunan yang mempunyai peranan strategis dalam perekonomian nasional, yakni merupakan sumber pendapatan negara melalui devisa negara, cukai, pajak, serta sumber pendapatan petani, dan dapat menciptakan lapangan kerja.

Sedang ditinjau dari aspek komersial, komoditas tembakau merupakan bahan baku industri dalam negeri,  sehingga Pemda Jawa Tengah melalui Distanbun Provinsi Jawa Tengah memandang perlu keberadaannya agribisnis tembakau untuk dipertahankan dan lebih ditingkatkan.

Untuk memahami masalah dan peluang yang dihadapi petani tembakau langsung dari pelaku utama, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah Supriyanto, SP,MP, hadir secara pribadi pada FFD (Famer Field Day) Demplot Tembakau di Kelompok Tani “Suka Jadi” desa Tlahap, kecamatan Kledung, kabupaten Temanggung

Desa ini bertengger di lereng gunung Sumbing pada ketinggian 1.500 mdpl. Sehingga tembakau dari desa ini disebut tembakau gunung.

Baca Juga :  Dongkrak Daya Saing, Kementan Dorong Pekebun Hasilkan Produk Hilir

Ditengah lahan dimana seluas mata memandang hanya berupa lautan tanaman tembakau yang terlihat,  Supriyanto duduk santai bersama para petani tembakau.

Sambil mencoba rokok lintingan, tembakau rajangan halus hasil produksi petani, terjadilah dialog yang santai tapi serius.  Para petani secara terbuka menyampaikan keluh kesah dan harapan dalam berusaha tani tembakau.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Kelompok Tani “Suka jadi” Irwan menyampaikan ucapan terima kasih, atas bimbingan pemerintah, berupa pelatihan dan demplot tembakau dikelompoknya.

“Kegiatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam berbudidaya tembakau secara baik. Kegiatan demplot justru secara nyata memberi kesempatan petani tembakau menerapkan teknologi budidaya secara lengkap, karena ditunjang bantuan sarana produksi lengkap.Termasuk memulihkan kesuburan lahan karena pemakaian pupuk dan pestisida organik.” Jelasnya.

Irwan menambahkan masalah klasik yang dihadapi petani tembakau dari dahulu sampai sekarang adalah ketidakpastian harga jual tembakau. Dalam hal ini petani 100% tergantung kepada pembeli pabrikan melalui pengepul yang ada di Temanggung. dalam 3 tahun terakhir harga benar-benar jatuh.

Mendengar infromasu tersebut, Kepala Distanbun Jateng Supriyanto, SP,MP memberikan solusi. Yang pertama petani harus menerapkan teknologi budidaya secara tepat dan lengkap. Mengarah pada pertanian organik.

Demikian juga dalam prosesing hasil, meliputi panen dan  pengolahan hasil juga harus dilakukan dengan benar. Sehingga pada saatnya petani akan memperoleh hasil panen daun tembakau per ha yang tinggi dengan hemat biaya atau efisien.

Demikian pula dengan penanganan pasca panen yang bagus akan diperoleh hasil tembakau berkualitas tinggi, yang pada saatnya akan mendapat harga yang bagus pula. Mengapresiasi usulan petani,

Pada kesempatan tersebut Kepala Diatanbun Jateng menjanjikan akan memperluas Demplot menjadi Demfarm pada tahun berikutnya.

Baca Juga :  Perkuat SDM POPT, Kawal Produksi dan Produktivitas Perkebunan

“ Untuk mendapatkan harga yang baik, petani harus mempunyai posisi tawar yang kuat. Dalam hal ini, petani harus bersatu, kompak menjaga kualitas dan kompak dalam pemasaran” tambahnya.

Tidak berhenti dalam kata-kata, dalam Upaya memperkuat posisi tawar petani tembakau Distanbun Jateng mendorong adanya kemitraan petani tembakau dengan pabrikan. Dengan kemitraan dapat memastikan bahwa perusahaan akan membeli langsung dari petani, tidak melalui perantara. dengan harga dan kualitas yang disepakati bersama.

Sementara itu Sub koordinator Penyuluhan Distanbun Jateng, Bayu Sasongko SPt, MSi, mengatakan bahwa kegiatan pelatihan dan demplot bertujuan untuk mengajak para petani untuk belajar langsung di lahan percontohan, mengamati masalah dan penyebabnya, serta menganalisis perkembangan tanaman mereka.

Sehingga akan terjadi   perubahan dan peningkatan  pengetahuan, keteramplian dan sikap petani dalam melaksanakan teknologi yang direkomendasikan dalam budidaya tembakau sesuai standart .

Lebih lanjut Bayu mengatakan bahwa Demplot tembakau di Jawa Tengah Tahun 2023 tersebar di 9 (Sembilan) Kabupaten yaitu:Temanggung, Wonosobo, Kebumen, Grobogan Pati, Rembang, Boyolali, Sragen dan Cilacap.

Kemitraan tembakau yang telah dirintis di Jawa Tengah yaitu di kabupaten Rembang dengan PT Sadhana Arifnusa dalam bentuk tembakau rajangan. Dikabupaten  Wonogiri dengan PT Sadhana Arifnusa dalam bentuk tembakau rajangan, di kabupaten  Klaten  bermitra dengan PT Pandu Sata Utama khusus Varitas Grompol dalam bentuk tembakau asepan.

Di kabupaten  Boyolali kemitraan dengan CV Merabu (PT Djarum) dalam bentuk tembakau rajangan, di kabupaten  Grobogan petani bermitra dengan PT Sadhana Arif Nusa (PT Sampoerna) dan PT Restu Sejati (PT Bentoel) dalam bentuk tembakau rajangan.

Sedang di kabupaten  Temanggung, sebagai penghasil tembakau terbesar di Jawa Tengah kemitraan dijalin dengan PT Merbabu (PT Djarum),  PT Gudang Garam dan PT Djarum dalam bentuk tembakau rajangan.

Baca Juga :  Ragam Kreasi Sawit, Peluang Bisnis UMKM

Reporter : Djoko w

 

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini