Sinar Tani, Jakarta — Kondisi teh tanah air yang semakin mengkhawatirkan membuat Dewan Teh Indonesia tergerak untuk mengembalikan kejayaan teh Indonesia. Mulai dari memperkuat organisasi hingga membenahi hulu hilir teh tanah air.
Mirisnya kondisi perkebunan teh tanah air menjadi sorotan, tidak terkecuali Dewan Teh Indonesia. Untuk itu Dewan Teh Indonesia (DTI) mulai mencoba memperbaiki satu per satu berbagai permasalahan teh di Indonesia.
Diungkapkan Ketua Dewan Teh Indonesia, Rachmad Gunadi bahwa ada tiga issue utama yang akan dibawa oleh DTI untuk mengmebalikan kejayaan teh tanah air.
“Yang pertama penguatan organisasinya, baru pembenahan hulu dan hilir. Hulu diproduksi dan hilir di pemasaran dan fokusnya adalah pada benchamarking harga teh,” ujarnya.
Gunadi menambahkan bicara soal harga saat ini apa yang dilakukan para penyelenggara sudah luar biasa. Namun karena keniscayaan keseimbangan buyer dan seller yang berubah dari waktu ke waktu. Dan sekarang harga berada di keseimbangan yang tidak menguntungkan produsen.
“Karena pemain sudah berusaha keras dan tidak mampu diatasi sendiri, maka menurut kami (DTI) ini saatnya di intervensi. Tapi supaya tidak salah paham diantara para pelaku maka perlu penengah dan kita harapkan intervensi hadir dari Pemerintah,” Ujarnya.
Untuk itu DTI merumuskan beberapa rekomendasi agar intervensi yang dilakukan membawa hasil yang lebih baik.
“Itu sifatnya temporary dan nanti kembali akan diambil alih oleh pelaku usaha teh,” tambahnya. .
Karena itu dalam waktu dekat Dewan Teh Indonesia akan melakukan audiensi dengan Pemerintah untuk mengetahui seperti apa keinginan Pemerintah pada dunia per teh-an tanah air.
Demfarm Tembakau Candisari, Bimbing Petani Lebih Mandiri
Teh Artisan, Inovasi Teh Premium Lokal yang Tembus Pasar Internasional
Potensi Bisnis Olahan Perkebunan, Bungaran Saragih Dorong Generasi Muda Manfaatkan Pasar Dalam Negeri