14 Oktober 2024

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Bersiap, Panen Raya Padi telah Tiba

Panen Raya di Wanayasa | Sumber Foto :Fok Sinta

Sinar Tani – Jakarta—Panen raya padi tahun ini diprediksi akan berlangsung pada Maret-April mendatang. Di sisi lain, kesiapan penggilingan padi juga harus disiagakan. Bahkan Perum Bulog juga tak boleh lengah untuk menyerap gabah petani guna menjaga stok beras pemerintah yang ditargetkan sebanyak 2,4 juta ton.

Menyambut musim panen, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam beberapa minggu terakhir terus memantau panen di sejumlah sentra. Termasuk daerah penyangga Ibu Kota seperti Bekasi, Karawang, Sukabumi dan Bogor.

“Berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari ini kurang lebih ada satu juta hektar yang segera akan panen, dan memasuki puncak di Maret, menandakan kesiapan pasokan beras kita jelang ramadhan dan lebaran,” kata SYL.

Sementara itu Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi juga menyatakan, tahun ini sejumlah wilayah di Indonesia akan memasuki puncak panen raya padi pada Maret hingga April. “Bulan Februari ini memasuki panen raya padi dan diprediksi puncaknya di Maret hingga April 2023,” katanya.

Karena itu menurut Suwandi, perlu langkah antisipasi dini. Misalnya, menyiapkan brigade panen, alat pengering dryer dan mendekatkan kostraling penggilingan ke sentra panen, menjaga agar petani memperoleh harga wajar menjelang dan saat Ramadhan dan Idul Fitri nanti.

Dari semua sumber data yaitu BPS, satelit dan data lapangan memprediksi produksi padi tahun 2023 ini 54,42 juta ton gabah kering giling, setara 31,36 juta ton beras. Berdasarkan data KSA BPS, prognosa panen padi pada Februari 2023  seluas 1 juta ha dan Maret seluas 1,9 juta ha. Artinya, beras tentunya melimpah ruah pada masa panen raya awal 2023 ini dan kebijakan dan program pembangunan pertanian tentu berhasil.

Baca Juga :  Kukuhkan Pengurus MPPI, Menteri BUMN Ajak Bangun Ekosistem Pangan

Suwandi mengatakan, panen di Februari akan berlangsung di Jawa Timur, Jawa Tengah dan sebagian Jawa Barat, juga Banten. Dengan perkiraan produksi lebih dari 3 juta ton beras, ia yakni dapat mencukupi konsumsi beras nasional sebesar 2,5 juta ton/bulan. “Memang jika dipanennya Februari, masuk pasarnya akan sekitar awal Maret, karena ada proses panen, penggilingan dan sebagainya,” ujarnya.

Gerakan Kostraling

Untuk mengamankan produksi dan stok beras nasional, Kementerian Pertanian telah menyusun langkah strategis melalui gerakan Komando Strategi Penggilingan (Kostraling), yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 09 tahun 2020 tentang Komando Strategis Penggilingan Padi.

Kostraling adalah gerakan pemberdayaan dan penguatan usaha pengeringan dan penggilingan padi, sebagai upaya mengantisipasi gejolak harga gabah, khususnya saat panen raya, dengan penyerapan gabah melalui usaha pengeringan dan penggilingan padi.

Ketua Umum Persatuan Pengusaha Perberasan dan Penggilingan Padi Indonesia (Perpadi, Sutarto Alimoeso juga memprediksi puncak panen raya akan terjadi pada Maret hingga April mendatang. Kondisi tersebut akan membuat beras Indonesia dalam posisi melimpah pada bulan-bulan mendatang.

“Jadi kalau mau cari gabah akan mudah. Untuk data-data daerah yang akan mulai panen raya sebenarnya Kementerian Pertanian sudah punya datanya. Teman-teman penggilingan juga sudah punya petanya,” ujar Sutarto yang pernah menjabat sebagai Dirjen Tanaman Pangan dan Direktur Utama Perum Bulog itu.

Saat ini menurut Sutarto, sejumlah petani di beberapa daerah juga sudah ada yang mulai panen pada Januari dan Februari. Diantaranya wilayah Sragen, Demak, Lamongan, Ngawi, dan Karawang.

“Setelah itu biasanya disusul Bojonegoro yang akan mulai panen, lalu Madiun dan daerah sentra lainya. Jadi ini panennya mulai dari sedikit-sedikit dulu, baru puncaknya sekitar Maret-April,” ungkapnya.

Baca Juga :  Ini Strategi NFA Dorong Optimalisasi Serapan Beras Bulog 2023

Sutarto, daerah pertama yang akan mulai panen raya antara lain Provinsi Jawa Barat seperti Subang, kemudian Karawang, Cirebon, hingga Pamanukan. Sementara Jawa Tengah, panen raya pertama kali akan dimulai dari Kota Demak Pantai Utara, kemudian disusul Pantai Selatan.

Tinggal bagaimana Bulog menyerap gabah petani pada musim panen tahun ini. Baca halaman selanjutnya.

Reporter : Tim Sinta

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini