Warning: opendir(/home/sinarta2/public_html/wp-content/cache/db/singletables//701/aca): failed to open dir: No such file or directory in /home/sinarta2/public_html/wp-content/plugins/w3-total-cache/Util_File.php on line 133

Warning: opendir(/home/sinarta2/public_html/wp-content/cache/db/singletables//667/383): failed to open dir: No such file or directory in /home/sinarta2/public_html/wp-content/plugins/w3-total-cache/Util_File.php on line 133

Warning: opendir(/home/sinarta2/public_html/wp-content/cache/db/singletables//a5b/2ee): failed to open dir: No such file or directory in /home/sinarta2/public_html/wp-content/plugins/w3-total-cache/Util_File.php on line 133

Warning: opendir(/home/sinarta2/public_html/wp-content/cache/db/singletables//f2d/54a): failed to open dir: No such file or directory in /home/sinarta2/public_html/wp-content/plugins/w3-total-cache/Util_File.php on line 133

Warning: opendir(/home/sinarta2/public_html/wp-content/cache/db/singletables//73d/c19): failed to open dir: No such file or directory in /home/sinarta2/public_html/wp-content/plugins/w3-total-cache/Util_File.php on line 133
23 April 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Cooking Class B2SA, PKK Jakarta Timur Masak Olaham Sorghum

Cooking Class B2SA, PKK Jakarta Timur Masak Olaham Sorghum

Sinar Tani, Jakarta — Sosialisasi pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman terus dilakukan Badan Pangan Nasional/National Food Agency(NFA). Seperti beberapa waktu lalu, melalui cooking class menu B2SA, Badang Pangan Nasional mengajak Ibu-ibu PKK dari jakarta Timur untuk memasak dengan bahan pangan lokal shorgum.

Kegiatan cooking clas menu B2SA yang digelar di Kantor Pusat  Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), bukan kali pertama. Kegiatan sosialisasi konsumsi pangan B2SA tersebut sudah kerap dilakukan dengan menggandeng organisasi wanita Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari berbagai daerah di Jakarta.

“Peserta kali ini berasal dari PKK di 5 Kelurahan, Jakarta Timur. Dan mereka nanti akan kita jadikan kader B2SA sebagai corong kita untuk mensosialisasikan lagi kepada anggota sehingga nantinya akan tersosialisasikan secara masif” ungkap Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA, Rinna Syawal.

Rinna mengatakan promosi pola konsumsi pangan yang beragam, berizi seimbang dan aman melalui kegiatan cooking class akan terus dilakukan Badan Pangan Nasional kepada masyarakat.

“Melalui kegiatan cooking class, masyarakat akan secara langsung mempraktekkan bagaimana membuat menu yang sehat, bergizi seimbang dan aman yang nantinya dalam kegiatan sehari-hari bisa diterapkan dalam rumah tangga untuk pangan bagi keluarga” peparnya.

Dalam kegiatan tersebut, Rinna mengaku selain sosialisasi B2SA, Badan Pangan Nasional juga mengkampanyekan penggunakan bahan baku lokal misalnya penggunaan sumber karbohidrat tidak hanya dari beras.

“Kita punya 77 sumber karbohidrat selain beras, salah satunya kami memberikan pelatihan kepada peserta bagaimana membuat menu berbahan baku shorgum” tambahnya.

Dengan memanfaatkan potensi pangan lokal yang ada di sekitar kita, menurut Rinaa akan memberikan dampak terhadap ketahanan pangan kita yang semakin kuat. “Misal terjadi sesuatu pada satu komoditas tertentu kita punya alternatif komoditas yang lain” tambah Rinna. .

Baca Juga :  NFA Perkuat Pengawasan PSAT, Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Rinaa mengaku dipilihnya ibu-ibu PKK sebagai peserta dalam kegiatan cooking class ini, karena para ibu-ibu tersebut yang menyediakan pangan untuk keluarga. Sehingga para wanita tangguh ini harus memiliki kecerdasan dan pengetahuan yang baik tentang pangan  sehat.

“Sebenarnya penerapan konsep makan B2SA ituuntuk semua lapisan masyarakat, bukan hanya ibu-ibu tapi juga bapak-bapak, anak muda, dan semua kalangan harus menerapkan konsep pangan B2SA” tambahnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Presiden Direktur PT. Sorgha Sorghum Sejahtera, Diana Widiastuti yang yang dipercaya mengisi kegiatan cooking class mengatakan bahwa dalam kegiatan tersebut para serta memasak menu makanan berbahan sorghum yaitu nasi goreng dan bakwan.

“Kita mengajak ibu-ibu untuk memasak masakan rumahan seperti nasi goreng sorghum dan bakwan sorhum yang memang sudah biasa mereka lakukan,” ungkapnya.

Dijelaskan Diana, untuk bahan utama nasi goreng yaitu beras sorghum, sedangkan untuk bakwan 80% menggunakan tepung sorhum dan 20% lainnya menggunakan tepung tapiokan yang terbuat dari singkong sebagai pengikat.

Diana berharap dengan adanya kegiatan cooking class yang diselenggarakan Badan Pangan Nasional, pangan lokal yang ada disetiap daerah bisa dimanfaatkan dengan lebih maksmal. Salah satunya sorghum yang bisa menjadi pangan alternatif pengganti nasi.

Penggiat sorghum yang sudah menanam di berbagai daerah bahkan hingga negara tetangga Timor Leste ini optimis bahwa kegiatan sosialisasi pangan lokal akan berjalan dengan baik karena mendapat support penuh dari pemerintah.

“ Seperti Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian bahkan sekarang ini Kementerian Pertahanan sangat mensupport pangan lokal di berbagai daerah.” tambahnya.

Disetiap kesepatan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA),  Arief Prasetyo Adi terus mendorong, memasifkan edukasi & sosialisasi konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA),

Baca Juga :  Wilmar Padi Indonesia Optimalkan Lahan Rawa Banyuasin untuk Tingkatkan Produksi Padi

Arief mengatakan bahwa pentingnya amplifikasi B2SA ke seluruh lapisan masyarakat guna menyongsong generasi yang sehat, aktif dan produktif.

Arief menegaskan, kebiasaan mengonsumsi pangan B2SA dimulai dari langkah sederhana yakni dengan memilih pangan lokal sebagai menu sehari-hari. Selain itu, membiasakan mengonsumsi pangan dengan porsi yang cukup sesuai standar Isi Piringku yaitu 1/3 porsi karbohidrat, 1/3 porsi sayur mayur, 1/6 porsi lauk pauk, dan 1/6 porsi buah-buahan,

“Dan tentunya kita juga harus memastikan bahwa pangan yang kita konsumsi aman atau tidak mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh, karena if it is not safe, it is not food. Jika tidak aman, berarti bukan pangan.” ungkapnya.

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini