Sinar Tani, Serdang Bedagai — Hasil panen MT B 2022 sedikit membuat petani di Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai kecewa. Pasalnya, hasil panen kali ini mengalami penurunan dari panen MT sebelumnya.
Pada Musim Tanam B Tahun 2022, Produksi petani Desa Melati II Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara mengalami penurunan produksi gabah.
Dengan luas lahan persawahan 943 ha, yang seluruhnya berada di daerah irigasi Sei Ular, penurunan produksi terjadi sekitar 1.000 kg/hektar.
“Dari MT sebelumnya 7.000 kg/ha, menjadi 6.000 kg/ha pada MT B. Ini berdampak pada penurunan pendapatan petani,” ungkap Ketua Gapoktan Melati Jaya, Legino.
Di sela rapat bulan di Dusun Mangga Desa Melati II, Legino yang didampingi Ketua Kelompok Tani Melati, Suardi menambahkan bahwa harga Gabah Kering Panen (GKP) saat itu di kisaran Rp 5.600 – 6.000/kg.
Penurun produksi GKP, menurut Legino disebakan oleh beberapa faktor. Yang pertama adalah curah hujan yang cukup tinggi Ketika padi sedang akan pengisian malai, sehingga padi banyak kosong ( hampa).
Selain itu, pupuk yang sulit didapat dan datang tidak tepat waktu juga menjadi salah satu faktor penyebab penurunan produksi pada musim ini.
Apa yang disampaikan Legino, dibenarkan PPL WKPP Melati II, Bungaria Sihaloho SP. Menurut Bungaria faktor alam tidak dapat di prediksi dengan anomali berubah ubah.
Namun begitu petani tetap bersyukur dengan hasil yang didapat saat ini.
Pada kesempatan tersebut, para PPL diantaranya PPL WKPP lidah Tanah, Surya SP, PPL WKPP Cinta Air, Nanang Spt, dan PPL WKPP Lubuk Bayas, Arsad SP,MP. Menyampaikan bahwa secara keseluruhan, kecamatan Perbaungan mengalami penurunan prosuksi GKP dan panen akan berakhir pada awal Februari 2023.
Koordinator BPP Sijonam, Hasrun SP yang dikonfirmasi membenarkan kondisi produksi GKP yang menurun. Ia berharap pada MT A 2023 hasil panen lebih baik dan ketersediaan pupuk tepat waktu.
Dari pantauan team Tabloid Sinar Tani panen pada MT B juga dilakukan petani di WKBPP Sei Rejo yang meliputi Kecamatan Sei Rampah, Bamban dan Teluk Mengkudu.
Kordinator BPP, H Mustofa SP menyampaikan petani saat ini mulai panen dengan mengalami penurunan produksi kisaran 500 – 700 kg/ha.
Hal ini juga disebabkan curah hujan yang tinggi serta pada bulan Desember banyak area persawahan yang terkena banjir.
Sedangkan untuk harga GKP, Mustofa mengatakan bahwa harga cukup tinggi memakai comben Rp 6.300- 6.500/kg.
Reporter : Istansu
Mentan Amran Bawa Benih, Papua Siap Tingkatkan Panen
Jaga Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan, Pemprov Kalsel Gelar Gerakan Pangan Murah
Wilmar Padi Indonesia Optimalkan Lahan Rawa Banyuasin untuk Tingkatkan Produksi Padi