26 Maret 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Gerakan Panen Padi 1 Juta Hektar di Tulungagung Hasilkan 9,89 Ton/Ha

Gerakan Panen Padi 1 Juta Hektar di Tulungagung Hasilkan 9,89 Ton/Ha

Gerkaan Panen Padi 1 Juta Ha di Tungagung | Sumber Foto:Humas Tanaman Pangan

Sinar Tani, Tulungagung — Kementerian Pertanian (Kementan) melanjutkan Gerakan Panen 1 juta ha di seluruh Indonesia. Salah satunya di Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) NGUDI MAKMUR, Desa Pakisrejo, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, yang menghasilkan 9,89 ton/ha.

Perkembangan harga padi dan beras Tulungagung terbilang baik dimana, harga GKP: 5.000 di petani, KA 25%), harga GKG: 5.500-6.000 (di penggilingan, KA 14%), Beras medium: 10.000 (tingkat penggilingan), Beras medium: 11.000 (tingkat penggilingan), Beras medium yang dibeli Bulog (9.000).

“Gerakan panen ini bukan hanya sebatas seremonial saja, tetapi merupakan upaya untuk memotivasi dan mendorong para petani maupun stakeholder serta aparat di daerah agar lebih giat dan bersemangat dalam memacu peningkatan produksi nasional”, ungkap Direktur Aneka Kacang dan Umbi (AKABI), Yuris Tiyanto.

Kepada media Yuris mengatakan bahwa berdasarkan ubinan hari ini kabupaten Tulungagung di peroleh hasil 6,18 kg, berarti dalam 1 ha dapat menghasilkan gabah kering 9,89 ton. Ini sangat bagus sekali dan bisa jadi contoh untuk daerah lain.

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengaku senang dan berterima kasih yang sedalam-dalam nya kepada Pemerintah pusat, atas terpilih nya Kabupaten Tulungagung dalam Gerakan Panen Padi 1 juta Ha.

“Besar harapan kami kegiatan ini bisa memajukan Para petani Tulungagung dan membantu pemerintah untuk tidak impor beras dan selalu surplus di sepanjang tahun.” tegas Maryoto.

Di tempat lain Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, secara umum produktivitas padi tahun ini berjalan dengan sangat baik, dimana rata-rata produksi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Ada sekitar 10 juta hektare yang tahun ini dilakukan panen serentak di seluruh Indonesia.

“Data panen yang paling tinggi akan masuk pada Maret dan April. Dan kita berharap kurang lebih 10 juta hektar penanaman itu, secara serentak akan kita panen bersama dalam waktu dekat. Karena itu produktivitas kita cukup dan telah tervalidasi melalui data BPS, kemudian satelit standing crop dan laporan daerah”, tambah SYL.

Baca Juga :  Dukung Ketahanan Pangan, Sidrap Tanam Padi Gogo

Reporter : Humas Tanaman Pangan

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini