Sinar Tani, Batola, (23/7) – Gubernur Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Syamsir Rahman, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, bersama dengan Kementerian Pertanian yang diwakili oleh Kepala Pusat Penyuluhan BPPSDMP Kementan, Pimpinan Bank Indonesia, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barito Kuala, dan para petani Desa Sampurna, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, melaksanakan panen padi bersama.
Pada kesempatan kali ini, panen padi yang dilakukan memiliki keunikan tersendiri. Padi yang ditanam pada lahan demonstrasi kelompok tani (poktan) menggunakan teknologi Padi Apung. Menurut Syamsir Rahman, yang juga menjabat sebagai Penjabat Bupati Tanah Laut, teknologi Padi Apung merupakan salah satu inovasi daerah yang sangat bermanfaat untuk lahan rawa yang sulit ditanami padi secara konvensional. Inovasi ini terbukti mampu menghasilkan padi dengan produktivitas mencapai 6,9 ton per hektar.
“Sebagaimana inovasi dan program pemerintah lainnya, kesuksesan teknologi ini sangat tergantung pada individu atau petani yang melaksanakannya. ‘Handak Berhasil Harus Rajin, Kalo Pengoler Pasti tidak akan berhasil,’ ujar Syamsir, mengingatkan bahwa ketekunan dalam merawat padi apung sangat penting untuk menghindari serangan hama dan memastikan keberhasilan panen.
Syamsir juga memberikan apresiasi kepada Pak Subli, seorang petani setempat, dan anggota kelompok taninya yang berani mencoba teknologi padi apung hingga mencapai keberhasilan panen. Ia juga mengingatkan para penyuluh pertanian agar serius dalam mendampingi petani yang menerapkan teknologi ini, karena teknik budidaya padi apung berbeda dengan cara konvensional. “Contohnya dalam pemupukan, pupuk tidak dihambur di sterofoam tetapi ditaburkan di setiap pot/media padi apung sehingga lebih hemat,” imbuhnya.
Syamsir menegaskan bahwa program padi apung ini tidak akan dihentikan karena terbukti berhasil dan sangat dibutuhkan oleh petani. Program ini diharapkan dapat mendorong budidaya padi di berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, sehingga bisa terus berkelanjutan meski di musim apapun.
Bustanul Arifin Caya, MDM, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP, mengapresiasi inovasi padi apung ini. Menurutnya, inovasi ini terbukti memiliki banyak keunggulan seperti pengendalian gulma yang lebih mudah, produksi padi yang cukup tinggi, serta penggunaan pupuk dan obat-obatan yang lebih hemat. “Inovasi ini harapannya dapat mensukseskan Program Perluasan Areal Tanam (PAT) padi yang menjadi program strategis Menteri Pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Perwakilan Bank Indonesia menyatakan akan terus mendukung Pemprov Kalimantan Selatan untuk meningkatkan produksinya, khususnya melalui inovasi padi apung ini. “Inovasi Padi Apung adalah contoh kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan berbagai stakeholder untuk meningkatkan kemandirian pangan di Kalimantan Selatan, serta mewujudkan cita-cita menjadi Lumbung Pangan Ibu Kota Negara Nusantara,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barito Kuala, Murniati, juga menyampaikan rasa syukurnya bahwa program padi apung ini dapat dialokasikan di wilayahnya. “Program ini jangan sampai dihentikan karena terbukti bisa panen dan menghasilkan, terutama pada lahan rawa yang sulit ditanami dengan cara biasa. Petani sangat mengharapkan program ini bisa berlanjut terus ke depannya,” ujar Murniati. Menurutnya, walaupun ada sedikit kegagalan, itu adalah bagian dari proses belajar dan pengalaman yang tidak boleh menghalangi keberhasilan yang sudah dicapai.
Acara panen padi bersama ini diakhiri dengan harapan bahwa teknologi Padi Apung dapat terus dikembangkan dan diterapkan di berbagai daerah yang memiliki potensi lahan rawa, demi mencapai kemandirian pangan dan kesejahteraan petani di Kalimantan Selatan.
Reporter : Metin PKP
Baca juga
Jaga Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan, Polbangtan Kementan Gelar Operasi Pasar Pangan Murah
Kejar Target IP 200! Tenaga Ahli Menteri Pertanian Tinjau BP Barito Kuala
Petani Tanah Laut Berjuang Capai IP 200! Mentan Kirim Tim Ahli untuk Evaluasi