Sinar Tani, Sumatera Utara — Jelang Ramadhan harga kebutuhan pokok di beberapa Kabupaten Sumatera Utara mengalami kenaikan. Seperti pantauan tim Sinartani Sumatera Utara di beberapa pasar Kota Medan dan Deli Serdang, beras, ayam potong dan cabe merah mengalami kenaikan.
Seperti dipasar Tikung Medan Johor harga beras IR terpantau diharga Ro 14 000 s/d Rp 14 500/kg sedanhkan beras Ramos Rp 15.500/kg. Sedangkan beras dikedai eceran dijual dengan harga Rp 15.000/kg, begitu juga cabai merah dari harga Rp 60.000 naik menjadi Rp 80.000/kg.
Diungkapkan pedagang ayam potong dipasar Tembung, Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang, Maria Sunarto bahwa harga ayam terus merangkak naik dieceran dengan harga Rp 38 000 – 40 000/kg.
Sementara itu dikabupaten Labuhanbatu Selatan, yang merupakan kabupaten paling ujung di Provinsi Sumatera Utara yang berbatas dengan Provinsi Riau, harga beras IR Rp 14 000 – 15 000/kg ditingkat eceren.
Menyikapi kenaikan harga tersebut, Kabag Perekonomian & SDA Setdakab Labuhanbatu Selatan, Doly Muhardy Wijaya ST.MM mengatakan bahwa bahwa kenaikan harga beras secara Nasional sama diseluruh Indonesia. Doly berharap adanya penstabilan harga dalam menghadapi bulan Ramadhan 1445 H.
Pada kesempatan berbeda petani padi yang juga Ketua Gapoktan Melati Jaya, Legino mengatakan bahwa saat panen bulan Januari dan ber akhir Februari hingga awal Maret harga GKP hanya Rp 6.200 – Rp 6.500/kg, hal ini tidaklah wajar dibandingkan kenaikan harga beras dengan harga gabah,
Legino mengharapkan ada ketetapan harga pemerintah mengenai GKP pada harga Rp 7.000 – 7.500/kg.
“Apalagi produksi di desa agak menurun 200 kg sampai 250 kg per rante setara 400 Meter² atau sekitar 6.250 kg/ha. Penurun ini karena pengaruh el nino, banjir dibulan Desember 2023 dan perawatan tali air serta hama penyakit” tegasnya.
Hal senada disampaikan PPL WKPP Melati II, Bungaria Sihaloho SP, bahwa didaerahnya yang berada dalam DI Sei Ular memiliki produksi 6.500 – 7.000 kg/ha.
“Harapannya pemerintah berpihak kepada petani dengan jaminan harga yang baik sehingga petani tidak akan mengalih fungsi lahan sawah( dijual atau usaha tani lainnya) yang memberikan keuntungan yang lebih baik” ujarnya.
Reporter : Istansu
Baca juga
Kejar Target IP 200! Tenaga Ahli Menteri Pertanian Tinjau BP Barito Kuala
Petani Tanah Laut Berjuang Capai IP 200! Mentan Kirim Tim Ahli untuk Evaluasi
Jateng Panen Raya, Target 4,8 Juta Ton Gabah Siap Diserap Bulog