Sinar Tani, Lamongan — Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan terus mempercepat persiapan tanam padi untuk musim tanam kedua di tengah tantangan besar akibat fenomena El Nino yang memperparah musim kemarau. Kondisi ini menyebabkan penurunan hasil produksi dan kekeringan lahan pertanian, khususnya pada pertanaman padi. Namun, upaya cepat pemerintah dengan memberikan bantuan pompanisasi telah membawa angin segar bagi para petani di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan, Mohammad Wahyudi, menyatakan bahwa program bantuan pompa air telah secara signifikan meningkatkan indeks pertanaman dari satu kali menjadi tiga kali dalam setahun. Hingga Agustus ini, Kabupaten Lamongan telah menerima 243 unit pompa dari total usulan sebanyak 582 unit. Bantuan ini didistribusikan ke 73 kelompok tani, dengan brigade dinas menerima 70 unit dan brigade TNI menerima 100 unit.
Selain itu, realisasi irigasi perpompaan (Irpom) mencapai 120 unit, dengan 85 unit di antaranya telah dimanfaatkan oleh petani. Total luas lahan yang teririgasi melalui pompanisasi mencapai 21.015,20 hektar, dengan luas tanam padi gogo sebesar 58 hektar atau 100 persen.
“Alhamdulillah, berkat pompanisasi, pertanaman yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dua kali setahun kini bisa dilakukan tiga kali meskipun menghadapi kemarau panjang,” ungkap Wahyudi. Ia menambahkan bahwa manfaat terbesar dari program ini dirasakan oleh petani di Desa Banjarejo, Sukodadi, yang merupakan salah satu daerah dengan lahan kering terparah. Kini, para petani di desa tersebut dapat kembali bertanam untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Wahyudi juga menegaskan bahwa Kementerian Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan terus melakukan pendampingan intensif kepada petani untuk mengatasi berbagai kesulitan di lapangan. “Para petani di Lamongan sudah merasakan manfaat nyata dari program Irigasi perpompaan ini,” katanya.
Hingga saat ini, Kabupaten Lamongan menempati posisi pertama dalam hal potensi, realisasi, dan persentase Program Pertanian Berbasis Pompa (PAT) di Jawa Timur. Dari total target seluas 17.958 hektar, Kabupaten Lamongan berhasil merealisasikan 21.048,6 hektar, dengan persentase mencapai 117,2 persen. “Kami optimis Kabupaten Lamongan mampu mencapai target PAT 100 persen,” tegas Wahyudi.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam kesempatan sebelumnya menekankan bahwa program pompanisasi merupakan solusi cepat pemerintah untuk meningkatkan produksi pertanian nasional di tengah cuaca ekstrem El Nino. “Pompa adalah solusi cepat untuk menangani El Nino, karena dapat membantu petani menanam dan berproduksi dengan lebih cepat dan maksimal. Dari yang tadinya hanya bisa menanam satu kali, kini bisa tiga kali dalam setahun,” ujar Menteri Amran.
Reporter : Humas Ditjen Tanaman Pangan
Baca juga
Jaga Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan, Polbangtan Kementan Gelar Operasi Pasar Pangan Murah
Kejar Target IP 200! Tenaga Ahli Menteri Pertanian Tinjau BP Barito Kuala
Petani Tanah Laut Berjuang Capai IP 200! Mentan Kirim Tim Ahli untuk Evaluasi