6 Oktober 2024

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Kementan Pimpin Gerakan Pengendalian Hama Serentak Se-Jawa Barat di Karawang

Sinar Tani, Karawang Serius mewaspadai serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) atau hama penyakit tanaman, Kementerian Pertanian (Kementan) lakukan gerakan pengendalian penggerek batang padi secara serentak se-Jawa Barat di akhir pekan ini (21/6).

Gerakan pengendalian hama secara serentak ini merupakan kerjasama antara Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Karawang, sesuai dengan UU Nomor 22 tahun 2019, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah tanggung jawab bersama, mulai dari petani, pelaku usaha tani, pemerintah daerah, hingga pemerintah pusat.

Kementan, melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Ditjen Tanaman Pangan, terus mendampingi petani dalam melindungi tanaman mereka dari serangan hama dan penyakit.

Saat memberi arahan secara daring dalam acara gerakan pengendalian ini, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, menegaskan bahwa Kementan akan selalu mendukung petani semaksimal mungkin.

“Kegiatan dan bantuan dari pemerintah merupakan stimulan bagi masyarakat. Harapan kami, jika petani sudah memahami pentingnya mengendalikan OPT, mereka dapat melakukannya secara mandiri,” ujar Suwandi.

Suwandi juga menjelaskan, OPT tidak hanya mencakup penggerek batang padi, tetapi juga tikus dan hama lainnya yang harus ditangani dengan baik sesuai dengan wilayah masing-masing.

“Utamakan metode-metode yang ramah lingkungan seperti pengumpulan kelompok telur, gropyokan tikus, dan penggunaan agens hayati untuk hama penyakit lainnya. Pestisida kimia adalah alternatif terakhir jika metode pengendalian lainnya tidak mampu,” lanjut Suwandi.

Sementara itu, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Rahmat menambahkan bahwa pengendalian hama sejak dini sangat penting.

“Gerakan pengambilan kelompok telur penggerek batang ini sangat efektif. Bayangkan, jika kita mengambil satu kelompok telur di persemaian, kita mampu menyelamatkan 1.284 malai yang setara dengan 6,4 kg GKP,” terang Rachmat.

Baca Juga :  Jreng..Jreng...Harga Pangan Pokok Kompak Naik di Awal 2024

“Jika kita bisa mengumpulkan ribuan kelompok telur penggerek batang, kita bisa menyelamatkan produksi padi hingga ratusan, bahkan ribuan ton,” imbuhnya.

Karenanya, gerakan pengendalian OPT secara serentak ini diharapkan dapat ditiru oleh daerah lain untuk semakin memasifkan pengendalian OPT sejak dini.

Fungsional POPT Ahli Madya, Kustiaman, yang mewakili Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, menjelaskan pentingnya pengendalian penggerek batang terutama di daerah endemis.

“Metode pengendalian paling efektif adalah pengambilan kelompok telur dan pemanfaatan parasitoid telur Trichogramma spp. Gerakan pengendalian serentak ini menjadi simbol awal pengendalian penggerek batang padi yang harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan oleh petani dengan didampingi petugas POPT,” tutur Kustiaman.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Rohman, yang hadir langsung di lapangan, menjelaskan Karawang sebagai salah satu sentra produksi padi di Jawa Barat berkomitmen untuk memaksimalkan produksi padi dan mendorong semua pihak di Kabupaten Karawang untuk berperan aktif dalam pengendalian OPT.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan pengendalian hama ini. Kami siap bekerjasama dengan semua pihak terkait, Pemerintah Pusat maupun Provinsi, petugas POPT dan Penyuluh dalam upaya memasifkan pengendalian, terutama pengendalian OPT sejak persemaian,” tegas Rohman.

Sementara itu, Warja, petani dari Dukuhkarya, Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, mengucapkan terima kasih atas perhatian serta pendampingan dari pemerintah, petugas POPT, dan Penyuluh.

“Sekarang kami mengerti pentingnya pengendalian hama sejak dari persemaian. Dan ternyata, penggerek batang padi juga bisa dikendalikan oleh parasitoid yang keluar dari telur yang dipasang di bumbung konservasi,” pungkas Warja.

Untuk diketahui, Gerakan pengendalian penggerek batang padi secara serentak di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat ini ditayangkan secara langsung dan virtual melalui channel Propaktani yang dipusatkan di Kabupaten Karawang.

Baca Juga :  Kendalikan Hama Wereng, BPP Medan Krio Lakukah Gerdal Bersama Petani

Beberapa kabupaten yang bergabung secara langsung seperti Subang, Majalengka, Indramayu, Cirebon, Bekasi, Cianjur, dan Garut berhasil mengajak petani dan masyarakat untuk bersama-sama mengendalikan hama penggerek batang baik dengan cara mekanik, fisik, maupun biologi.

Di Karawang sendiri, selain metode pengendalian secara mekanik, dilakukan juga pengendalian secara hayati dengan memasang pias musuh alami jenis parasitoid Trichogramma spp. di lahan sawah.

Hal ini senada dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang selalu menegaskan bahwa pemerintah harus selalu hadir di tengah-tengah petani, terutama saat petani menghadapi masalah, termasuk masalah OPT.

Reporter : Ditjen Tanaman Pangan

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini