29 April 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Mahfud MD Sebut Mafia Pangan Makin Banyak

Mahfud MD Sebut Mafia Pangan Makin Banyak

Sinar Tani, Jakarta — Mahfud MD menyoroti masalah serius dengan menyebutkan bahwa kelompok mafia pangan semakin merajalela

Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD, mengungkapkan bahwa meskipun telah berlalu beberapa waktu sejak janji Joko Widodo dalam debat calon presiden 2019 untuk mengurangi impor pangan, kenyataannya pemerintah masih aktif dalam praktik mengimpor bahan pangan secara besar-besaran.

“Ternyata kata Pak Prabowo nih, 4 tahun memimpin Pak Jokowi masih impor dan merugikan petani nanti bisa dicek ya bahwa itu pertanyaan Pak Prabowo ke Pak Jokowi saat itu, Pak Jokowi bilang gak akan impor,” imbuhnya.

Namun ironisnya, hingga saat ini, Indonesia tetap mengandalkan impor bahan pangan. Lebih memprihatinkan, sikap terbuka pemerintah dalam mengimpor pangan justru memberikan keuntungan bagi kelompok mafia pangan.

“Tapi sampai sekarang kita masih banyak impor malah semakin banyak mafianya bahan pangan itu,” ujar Mahfud.

Seperti diketahui, dari data Badan Pusat Statistik (BPS), impor beras Indonesia mencapai 3,06 juta ton pada tahun 2023, mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 613,61% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dalam kategori kode HS, mayoritas impor beras didominasi oleh kelompok semi-milled rice atau wholly-milled rice, mencapai 2,7 juta ton atau 88,18% dari total impor.

Pada tahun 2023, impor beras terbesar Indonesia berasal dari Thailand, mencapai 1,4 juta ton (45,21%), diikuti oleh Vietnam dengan 1,1 juta ton (37,47%).

Sementara itu, impor gula pada 2022 mencapai 6,01 juta ton, naik 9,5% dari tahun sebelumnya, dengan Thailand sebagai negara asal terbesar menyumbang 40,27% dari total impor gula.

Menariknya, meskipun sebagai negara maritim, Indonesia masih mengimpor garam dari luar negeri, dengan total impor garam pada 2022 mencapai 2,76 juta ton, meski mengalami penurunan 1,78% dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga :  Kritik Tajam Mahfud MD terhadap Program Food Estate : Rugi Kita..

Menurut negara, impor garam terbanyak pada 2022 berasal dari Australia yaitu 1,99 juta ton (72,1%). Disusul oleh India 751.398 ton (27,17%) dan Selandia Baru (1,45%).

Indonesia, yang tidak memproduksi gandum, terpaksa mengimpor komoditas ini dari luar negeri. Pada tahun 2022, total impor gandum mencapai 9.350,4 ton, mengalami penurunan 16,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Negara asal impor gandum terbanyak pada tahun tersebut adalah Australia, menyumbang 44,83% dari total impor, diikuti oleh Argentina dengan 15,72% dan Kanada dengan 14,14%.

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini