22 April 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Musrenbangtannas 2024: Mentan Ingatkan Kerja Sama Daerah dalam Hadapi Krisis Pangan

Musrenbangtannas 2024: Mentan Ingatkan Kerja Sama Daerah dalam Hadapi Krisis Pangan

Sinar Tani, Jakarta –Musrenbangtannas 2024 menjadi sorotan ketika Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dengan tegas mengingatkan para pemimpin daerah akan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan krisis pangan global.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyoroti pentingnya kerja sama antara Pemerintah Daerah di Indonesia dalam menghadapi ancaman krisis pangan global saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangtannas) 2024, di Jakarta , Selasa (25/06).

“Salam hormat untuk para Bupati dan Gubernur di seluruh Indonesia. Saya menekankan pentingnya sektor pertanian karena ini adalah sektor vital. Jika pertanian mengalami masalah, dampaknya bisa sangat besar bagi dunia,” ungkap Mentan Amran di Auditorium Gedung F, Kantor Pusat Kementan.

Musrenbangtannas adalah acara tahunan yang diselenggarakan Kementan untuk menyatukan pemikiran dan merumuskan rencana kegiatan guna mempercepat pembangunan pertanian menghadapi dampak perubahan iklim dan krisis pangan global.

Acara ini dihadiri oleh 1500 perwakilan dari Dinas Pertanian Provinsi dan Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia, baik secara online maupun offline. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, dari tanggal 25-28 Juni, dan dilanjutkan pada tanggal 1 Juli 2024.

Dalam arahannya, Mentan Amran menyampaikan tiga pesan penting kepada perwakilan Dinas Pertanian untuk disampaikan kepada pemimpin wilayah masing-masing setelah kembali dari acara ini.

“Pertama, pastikan program pompanisasi berjalan dengan baik,” ujar Mentan Amran. Program pompanisasi adalah solusi cepat untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan produksi padi di tengah ancaman El Nino.

Mentan Amran meminta Dinas Pertanian Provinsi dan Kota/Kabupaten untuk turun ke lapangan guna memastikan ketersediaan sumber daya air dan kebutuhan pompa agar program ini dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.

“Kedua, optimalisasi lahan rawa (OPLA) harus dipercepat. Ketiga, fokus pada pengembangan padi gogo,” tambahnya. Program OPLA dimaksudkan untuk memanfaatkan lahan rawa, sementara padi gogo adalah varietas padi yang tahan tumbuh di lahan kering.

Baca Juga :  MT Okmar, Dirjen TP: Siaga Dini Antisipasi Fenomena Iklim

Mentan Amran kembali menekankan pentingnya sinergi dalam pembangunan pertanian. “Tanpa dukungan dari anda sekalian, kami tidak bisa mencapai apa pun. Kita harus bersatu untuk mencapai visi bersama menjadi lumbung pangan dunia,” tegasnya.

 

Reporter : Ditjen Tanaman Pangan

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini