Sinar Tani, Jakarta— Gerkaan selamatkan pangan yang diinisiasi Bandan Pangan Nasional terus berlanjut, apalagi pada momentum bulan Ramadah seperti saat ini. Salah satunya yang dilakukan Superindo bekerja sama dengan Food Bank of Indonesia melakukan Kick Off “Distribusi Pangan Program Senyuman Ramadan dan Dapur Bergerak” Senin (17/04) di RPTRA Borobudur, Jakarta.
“Melalui Gerakan Selamatkan Pangan, pangan berlebih dapat dimanfaatkan untuk turut mendukung upaya menurunkan kerawanan pangan dan gizi di Indonesia.” ujar Sekretaris Utama NFA Sarwo Edhy
Dalam kesempatan tersebut Sarwo mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Superindo bekerja sama dengan Food Bank of Indonesia ini.
“Kegiatan ini sangat baik dan berdampak positif bagi masyarakat diantaranya dapat membantu meringankan beban masyarakat dan menghemat pengeluaran.” ujar Sarwo.
Ia menekankan bahwa Indonesia masih memiliki persoalan terkait sampah pangan. Hasil kajian Bappenas tahun 2021 menyebutkan bahwa Food Loss and Waste (FLW) di Indonesia pada tahun 2000-2019 berkisar 23-48 juta ton/tahun, setara dengan 115–184 kg/kapita/tahun.
Ini berarti 1 orang penduduk Indonesia berkontribusi membuang pangan setara 1-2 kwintal per tahunnya yang jika kita hitung setara 500 gram pangan yang terbuang per orang per hari. Padahal jika diselamatkan, pangan berlebih tersebut dapat memberi makan setara 61-125 juta orang atau setara 29-47% populasi Indonesia. Bahkan bisa mencegah kerugian negara setara 4-5% PDB (Rp. 213-551 Triliun) per tahun.
“Karena itu, dukungan dari semua pihak dalam upaya menurunkan tingkat pemborosan pangan sangat penting. Momentum Ramadan ini sangat baik untuk mengedukasi bahwa membuang-buang makanan itu termasuk perilaku mubazir yang dibenci oleh Tuhan.” kata Sarwo.
Sementara itu Founder Food Bank of Indonesia Hendro Utomo mengatakan kegiatan ini selain menghasilkan makanan sehat dikonsumsi, juga menjadi sarana edukasi bagi anak dan ibu dalam mengolah pangan yang baik.
“Dapur ini menghasilkan beberapa manfaat di antaranya kesehatan anak-anak serta adanya keterampilan tambahan untuk ibu-ibu dalam mengolah makanan sehingga dapat meningkatkan ekonomi dan penghasilan tambahan bagi keluarga.” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Vice President of Buying and Indirect Procurement Superindo Donny Ardianta Passa yang mengatakan program ini bertujuan untuk memperluas akses pangan bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Kita ingin masyarakat mendapat akses yang lebih luas terkait pangan yang sehat dengan mengambil momentum Ramadan. Melalui kolaborasi dengan Dapur Pangan FOI yang berada di 20 titik yang tersebar di wilayah Jawa dan Sumatera Selatan.” ungkapnya.
Sebelumnya, NFA telah menginisiasi Gerakan Selamatkan Pangan dengan menggandeng berbagai stakeholder terkait melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangani pada tanggal 9 Desember 2022, antara Badan Pangan Nasional dengan sembilan mitra, yaitu enam asosiasi di bidang retail, perhotelan, restoran, katering, industri pangan dan pusat perbelanjaan, serta tiga penggiat/NGO selamatkan pangan.
Adapun enam asosiasi tersebut, yaitu Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI), Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI). Selanjutnya, tiga lembaga penggiat/NGO selamatkan pangan, yaitu Foodbank of Indonesia, FoodCycle Indonesia dan Yayasan Surplus Peduli Pangan.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi berharap, sinergi dan kolaborasi ini terus ditingkatkan agar tingkat pemborosan pangan di Indonesia dapat ditekan, sehingga berdampak pada penurunan kerawanan pangan dan gizi.
Reporter : Echa
Baca juga
Jaga Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan, Polbangtan Kementan Gelar Operasi Pasar Pangan Murah
Kejar Target IP 200! Tenaga Ahli Menteri Pertanian Tinjau BP Barito Kuala
Petani Tanah Laut Berjuang Capai IP 200! Mentan Kirim Tim Ahli untuk Evaluasi