Sinar Tani, Jakarta — Kegiatan demonstrasi farm (Demfarm) Program IPDMIP di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan memberikan hasil yang menggembirakan. Panen padi hibrida Sembada 168 yang ditanam di Desa Mallinrung, Kec Libureng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mencapai berat 11.280 kg/ha GKP.
Demfarm merupakan percotohan penerapan teknis pertanian yang diperkenalkan melalui proyek IPDMIP melalui 3 Sub komponen yaitu Peningkatan produktivitas dan layanan, Perbaikan akses pasar dengan pendekatan rantai nilai, dan Peningkatan akses kepada layanan keuangan perdesaan,
Kegiatan yang dilakukan pada lahan seluas 20 hektar di Desa Mallinrung menggunakan teknologi benih unggul padi bersertifikat hibrida Sembada 168 yang memiliki produktifitas tinggi dan pemilihan varietas berdasarkan rekomendasi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.
Diungkapkan koordinator penyuluh BPP Kecamatan Libureng, Harding bahwa penggunaaan teknologi dan benih unggul memberikan perubahan menggembirakan kepada para petani. Dari informasi yang didapat, Harding menyampaikan dengan perkiraan Luas 0,25 Ha, petani bisa mendapatkan hasil panen lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Tahun 2021 menghasilkan 27 karung GKP dengan berat 60 Kg/Krg atau sekitar 1.620 Kg setara dengan 6.480 Kg/Ha. Sementara Tahun 2022 setelah dijadikan Lokasi Demfarm menghasilkan 47 karung dengan berat 2.820 Kg atau setara dengan 11.280 Kg/Ha,” ungkapnya.
Hibrida Sembada 168
Deskripsi
Golongan : Indica
Umur Tanaman : ±95 HST
Bentuk Tanaman : Tegak
Tinggi Produktif : ± 114 cm
Anakan Produktif : ± 19 Batang
Permukaan daun : Kasar
Posisi daun : Tegak
Posisi daun bendera : Tegak
Kerebahan : Tahan
Kerontokan : Sedang
Bentuk gabah : Ramping
Warna gabah : Kuning
Rata – rata hasil : 10 ton / ha GKG
Potensi hasil : 13, 8 ton / ha GKG
Berat 1000 butir : ± 30,5 gram
Tekstur nasi : Pulen
Kadar amilosa : ± 21,9 %
Ketahanan terhadap hama : Agak Peka terhadap wereng batang coklat biotipe 2 dan 3.
Ketahanan terhadap penyakit : Tahan terhadap penyakit hawar daun baktri patotipe III, agak tahan peka patotipe IV dan VIII, peka virus tungro.
Pemulia : Su Yao ; Sudibyo TW. Utomo ; Bambang Sutaryo ; Satoto ; Nofizana Hoenedi.
Baca juga
Pemerintah Siap Serap Gabah Petani dengan Harga Baru
Kebijakan Stop Impor Presiden Prabowo Turunkan Harga Beras Dunia
Sinergi Pemkab Sidrap dan Bulog, Pastikan Beras untuk Rakyat