Sinar Tani, Pangkep —- Panen raya musim tanam kedua di Kabupaten Pangkep dirayakan dengan meriah, bersamaan dengan pelaksanaan rapat koordinasi Komisi Irigasi. Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau (MYL), menyampaikan rasa syukurnya atas panen raya ini yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat melalui peningkatan produksi padi.
“Pemerintah Kabupaten Pangkep bersama balai terkait selalu memantau peningkatan hasil produksi. Dengan kualitas air yang baik dan metode penanaman yang optimal, kami berharap hasil panen kali ini menunjukkan peningkatan produksi,” ujar Bupati MYL.
Bupati juga menambahkan bahwa Pemkab Pangkep, melalui dinas pertanian dan penyuluh, siap memberikan pengetahuan terkini yang dapat diaplikasikan oleh para petani.
Ketua Komisi Irigasi Pangkep, Iman Takbir, menjelaskan bahwa tema kegiatan kali ini adalah “Meningkatkan Indeks Pertanaman dan Produktivitas Pertanian Melalui Modernisasi Irigasi untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan.”
Iman mengungkapkan bahwa panen raya ini merupakan wujud komitmen Bupati Pangkep. Ia mengingatkan bahwa pada tahun sebelumnya, sejumlah area irigasi mengalami gagal panen akibat banjir yang disebabkan oleh sedimentasi.
“Alhamdulillah, pada tahun 2023-2024, rehabilitasi irigasi telah dilaksanakan dengan anggaran lebih dari Rp60 miliar,” katanya.
Sebelum direhabilitasi, hanya 3 hektar lahan yang bisa dialiri oleh irigasi Tabo-tabo. Namun, setelah rehabilitasi, 6 ribu hektar lahan kini dapat dialiri dengan baik.
“Produksi pertanian kita bahkan meningkat hingga 183%. Ke depan, kami berharap masyarakat ikut berpartisipasi dalam menjaga daerah irigasi Tabo-tabo ini,” jelasnya.
Proses rehabilitasi irigasi Tabo-tabo berlangsung selama 10 bulan dengan menggunakan anggaran dari Bank Dunia melalui Satuan Kerja BBWS Pompengan Jeneberang.
Reporter : Suriady
Baca juga
Jaga Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan, Polbangtan Kementan Gelar Operasi Pasar Pangan Murah
Kejar Target IP 200! Tenaga Ahli Menteri Pertanian Tinjau BP Barito Kuala
Petani Tanah Laut Berjuang Capai IP 200! Mentan Kirim Tim Ahli untuk Evaluasi