Sinar Tani, Jakarta – Beberapa hari menjelang Ramadan Pemerintah lewat Nasional/National Food Agency (NFA) terus bergerak pastikan ketersediaan dan stabilitas harga. Termasuk minyak goreng. melalui peningkatan pendistribusian dan pengecekan stok di pasar-pasar tradisional.
Seperti yang dilakukan Kapala National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi yang melakukan pengecekan di Pasar Kramat Jati, Jakarta untuk memastikan pendistribusian Minyakita berjalan dan tepat sasaran.
“Hari ini kami di pasar Kramat Jati mengecek stok Minyakita sehingga kita mau pastikan sebelum puasa dan lebaran stok ini ada. Adapun Minyakita yang didistribusikan di pasar Kramat Jati ini dipasok dari Rajawali Nusindo dan Apical Group sebanyak 10 truk atau setara 9.600 liter,” ujarnya.
Arief mengatakan, kegiatan penyaluran pendistribusian Minyakita yang dilakukan hari ini merupakan tindak lanjut dari hasil kesepakatan dengan para produsen minyak goreng pada tanggal 8 Februari 2023 lalu.
“Melalui kesepakatan tersebut produsen setuju menyalurkan minyak goreng Minyakita ke ID FOOD sebanyak 22,78 juta liter dan ke Perum BULOG sebanyak 7,07 juta liter. Minyak goreng tersebut akan menjadi Cadangan Minyak Goreng Pemerintah untuk disalurkan kepada masyarakat,” terangnya.
Arief menghimbau, agar masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan stok minyak goreng. Pasalnya, guna menambah ketersediaan minyak goreng curah rakyat, melalui Rapat Koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tanggal 6 Februari 2023 lalu, telah diputuskan penambahan pasokan minyak goreng untuk kebutuhan dalam negeri dari sebelumnya sebanyak 300.000 ton menjadi 450.000 ton.
“Selain itu, di tingkat konsumen, pemerintah terus berupaya memastikan ketersediaan dan stabilisasi Minyakita dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000/liter,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Arief menambahkan, Badan Pangan Nasional juga akan terus memantau dan mendorong peningkatan pendistribusian Minyakita salah satunya melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di 34 provinsi.
“Kita akan distribusikan juga Minyakita di setiap pelaksanaan GPM. Kegiatan ini bentuk kolaborasi Badan Pangan Nasional bersama Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, Asosiasi, BUMN Pangan, BUMD, serta pelaku usaha lainnya. Hal tersebut tentunya sejalan dengan arahan Bapak Presiden RI yang meminta jajarannya untuk menjaga stabilitas harga pangan menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya,” ungkapnya.
Ia menekankan, pengawasan dan distribusi Minyakita harus dijalankan secara lebih ketat dan tepat dengan melibatkan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Satgas Pangan, BUMN, serta BUMD.
“Untuk wilayah Jakarta, Pemprov DKI Jakarta punya 153 pasar, pasar yang seperti Kramat Jati ada 150, kita akan pastikan stok Minyakita terjaga. Jadi Pemprov DKI Jakarta tentunya bersama BUMD dan BUMN di bidang pangan ini akan bekerja bersama memastikan stoknya terjaga termasuk juga untuk komoditas daging,” paparnya.
Arief berpesan masyarakat dan pelaku usaha dapat saling bersinergi memberikan kemudahan keterjangkauan untuk memperoleh minyak goreng serta bahan pangan lainnya dengan harga yang wajar, sehingga masyarakat dapat memasuki bulan puasa dengan khusuk dan tenang.
Dalam kunjungan kerja ke pasar Kramat Jati tersebut, Badan Pangan Nasional juga melakukan pengecekan pemenuhan persyaratan keamanan pangan, label, dan sanitasi hygiene dalam penempatan serta penanganan produk selama di peredaran.
Pemenuhan persyaratan keamanan pangan ini dilakukan melalui pengujian residu pestisida untuk golongan bahan aktif organofosfat pada bawang bombay dan cabai merah keriting, serta pengujian formalin pada daging ayam yang dilakukan di mobil laboratorium keliling untuk menunjukkan hasil uji pangan yang aman untuk dikonsumsi.
“Kemudian tadi kita juga punya test kit beberapa produk yang ada di pasar Kramat Jati. Ini kita telah rutin melakukan bukan hanya hari ini, tujuannya memastikan masyarakat mendapatkan komoditas pangan segar yang aman,” terang Arief.
Dalam kesempatan tersebut dilakukan juga pemantauan ketersediaan pasokan dan harga pangan pokok strategis lainnya seperti daging ruminansia, ayam, telur, cabai, bawang, dan gula pasir. Terpantau ketersediaan pasokan dan harga pangan di Pasar Kramat Jati berada pada kondisi stabil.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati menyambut baik support dari pemerintah pusat khususnya dari Badan Pangan Nasional, Perum Bulog, serta Kementerian terkait.
“Mengingat Jakarta berkontribusi 27% terhadap nasional. Tentu kami mempunyai tanggung jawab yang besar bagaimana inflasi bisa kita kendalikan karena pada akhirnya nanti juga bisa mendorong inflasi nasional terkendali,” paparnya.
Ia juga akan terus memastikan stok ketersediaan serta mutu pangan di DKI Jakarta terjaga. “Kedepannya frekuensi pemeriksaan pangan akan kita tingkatkan,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut turut hadir perwakilan Kementerian Dalam Negeri, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Direktur Komersial ID FOOD Ardiansyah Chaniago, perwakilan Satgas Pangan Polri Kombes Hermawan, Walikota Jakarta Timur, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, serta perwakilan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah DKI Jakarta.
Reporter : Echa
Jaga Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan, Pemprov Kalsel Gelar Gerakan Pangan Murah
Wilmar Padi Indonesia Optimalkan Lahan Rawa Banyuasin untuk Tingkatkan Produksi Padi
Cetak Sawah 3 Juta Ha, Mentan Minta Dukungan Pengusaha Tionghoa