Sinar Tani, Jakarta — Pemerintah terus menggenjot pendistribusian beras SPHP Bulog, bahkan hingga ke pasar modern. Hal ini dilakukan untuk memangkas mata rantai, sehingga masyarakat lebih mudah menjangkau beras dengan harga sesuai eceran tertinggi (HET).
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan perluasan penjualan menyasar pasar retail ini selain semakin mendekatkan beras SPHP Bulog kepada masyarakat juga sebagai upaya mempercepat penggelontoran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dimiliki Bulog secara lebih masif.
“Hari ini kita mengecek langsung ketersediaan beras SPHP Bulog di retail modern. Produknya tersedia dengan harga Rp 47.250 per 5 kg. Artinya harga masih sesuai HET Rp 9.450 per kg. Saat ini masyarakat bisa datang dan membeli langsung di sejumlah gerai modern market, ” ujarnya saat melakukan pengecekan langsung ketersediaan beras Bulog di Hypermart Puri Indah, Jakarta, Rabu, (7/2).
Arief menjelaskan, beras Bulog yang dijual di retail modern ini merupakan beras kualitas premium dengan kadar air 13,5 persen. Beras tersebut dijual di harga beras medium atau Rp 9.450 per kg sesuai HET.
“Harga lebih murah dengan kualitas yang baik. Kita kemas dengan baik, diberi label dan harga sehingga tidak bisa lagi dioplos atau disalahgunakan. Ini bagian dari pengawasan dan memastikan beras Bulog untuk stabilisasi ini disalurkan secara tepat sesuai peruntukannya,” paparnya.
Dengan kualitas beras yang baik dan harga yang jauh lebih rendah dari beras premium lainnya, Arief berharap, masyarakat memiliki banyak opsi untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok harinnya.
“Masyarakat tidak perlu ragu, beras Bulog kalau dulu kualitasnya tidak bagus tapi sekarang saya menjamin kualitasnya bagus. Kalau kualitasnya nggak bagus kembalikan. Itu jaminan dari kita,” ungkapnya.
Menurut Arief, pelaksanaan SPHP melalui jalur retail modern ini menambah pola distribusi yang telah dilakukan oleh Bulog.
“Sebelumnya telah dilakukan distribusikan melalui pasar-pasar tradisional. Nomor satu pasar tradisional kita penuhi, kerja sama dengan Pemerintah Daerah se-Indonesia juga kita kerjakan, langsung ke pedagang juga kita kerjakan, hari ini kita tambah lagi jalur distribusinya melalui retail modern,” jelasnya.
Ia menyebutkan, mayarakat bisa membeli beras ini di sejumlah gerai retail modern yang sudah bekerja sama dalam pendistribusian beras SPHP Bulog diantaranya, Hypermart, Ramayana, Indogrosir, dan Transmart.
“Terlaksananya pendistribusian beras Bulog melalui retail modern ini tidak terlepas dari kolaborasi dan dukungan dari Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia). Berikutnya saya minta tolong Aprindo, beras Bulog untuk stabilisasi pasokan dan harga ini bisa masuk ke Alfamart dan Indomaret seluruh Indonesia, sehingga semakin mendekatkan kepada masyarakat, sehingga Masyarakat bisa memilih,” terangnya.
Saat ini Bulog telah menggelontorkan sebanyak 221 ribu ton beras untuk kegiatan SPHP. Stok yang dimiliki Bulogsebanyak 370 ribu ton dan akan bertambah 200 ribu ton dalam Februari ini. Jumlah tersebut akan terus didistribusikan sampai dengan panen raya pada akhir Februari, Maret, dan April.
Sementara itu Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Aprindo dalam penjualan retail ini untuk memotong mata rantai penyaluran beras supaya betul-betul murah.
“Beras ini kualitas premium, karena untuk kepentingan masyarakat agar murah dan terjangkau maka kita jualnya sesuai HET. Sudah ada label dan tulisan harganya, jadi tidak bisa dipermainkan lagi,” ungkapnya.
Ia menuturkan, pelaksanaan SPHP atau operasi pasar beras ini akan berjalan sepanjang tahun agar tidak ada lagi gejolak harga beras yang mengakibatkan operasi pasar dilakukan secara insidental.
“Kita akan terus supply. Maka nanti kita kerja sama dengan Aprindo kita kemas untuk kebutuhan operasi pasar yang rutin,” ujarnya.
Ia juga meminta Satgas Pangan terus membantu pengawasan operasi pasar beras.
“Selama ini telah digelontorkan, pelaksanaan operasi pasar Bulog telah meningkat lebih dari 600% dibanding operasi pasar dalam kondisi normal,” ujarnya.
Ketua Umum Aprindo, Roy N. Mandey pada kesempatan yang sama mengatakan, masuknya beras Bulog untuk stabilisasi harga di retail modern menunjukan komitmen dan kontribusi retail modern dalam mendukung program pemerintah di bidang pangan.
“Peran retail modern untuk dua hal, yaitu ketersediaan pangan untuk masyarakat dan kestabilan harga saat ini kita sudah saksikan bersama. Bersama pemerintah kita melakukan kolaborasi dan sinergisitas,” ujarnya.
Roy mengatakan, retail modern siap mendukung NFA dalam berbagai program stabilisasi stok dan harga pangan. Komitmen ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Aprindo dengan Bulog.
“Sebelumnya sudah dilakukan untuk komoditas gula, kemudian di tambah lagi dengan beras medium. Beras ini kualitasnya tadi sudah disampaikan Kepala NFA, kualitas premium tapi harga medium, dan ini adalah beras yang ditunggu masyarakat sebenarnya,” utasnya.
Kasubsatgas Distribusi Satgas Pangan Polri Kombes Pol Iksantyo Bagus Pramono mengatakan, Satgas Pangan siap mendukung NFA dan Bulog dengan melakukan pengawasa langsung proses pendistribusian beras dalam kegiatan SPHP ini.
Satgas Pangan akan menindaklanjuti setiap pelaporan yang masuk. Ia mengatakan, apabila ada laporan yang masuk terkait penyalahgunaan beras, akan diproses dengan melakukan pemanggilan dan beras yang terindikasi campuran akan diteliti di laboratorium.
Reporter : Echa
Cetak Sawah 3 Juta Ha, Mentan Minta Dukungan Pengusaha Tionghoa
Jadi Pelopor Penerapan Perpres Penganekaragaman Pangan, NTT Siap
Menteri Pertanian Dorong Pertanian Modern dengan Libatkan Generasi Muda dan Teknologi