21 April 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Beranda » Tekan Stunting dan Gizi Buruk, Dishanpan Jateng Sosialisasi Rumah Pangan B2SA

Tekan Stunting dan Gizi Buruk, Dishanpan Jateng Sosialisasi Rumah Pangan B2SA

Sinar Tani, Banyumas — Menekan angka stunting dilakukan oleh berbagai pihak. Bukan hanya pemerintah pusat, pemerintah daerah pun melakukan berbagai program untuk menanggulangi stunting dan gizi buruk di daerahnya. Seperti yang dilakukan Pemenrtiah Jawa Tengah melalui Dishanpan yang terus melakukan sosialisasi Rumah Pangan B2SA.

Masih adanya anak-anak di daerah-daerah tertentu yang  belum menerima asupan gizi memadai. Sehingga mengalami gangguan kesehatan, antara lain stunting, gizi buruk, gizi kurang, menimbulkan keprihatinan berbagai pihak.

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah melaksanakan Program Rumah Pangan B2SA ( Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman). Pada tahun 2024 ini akan dilaksanakan pada 10 titik yang tersebar di 10 kabupaten dan kota.

Yaitu di Kota Semarang, Kota Tegal,  Kab Semarang, Banjarnegara, Grobogan, Kebumen, Banyumas, Purbalingga, Wonogiri dan Sukoharjo.  Pada saat ini  dan sebagian kota dan kabupaten tersebut sudah berjalan,.

Di Kabupaten Banyumas, kegiatan di alokasikan di desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen. Bekerja sama dengan TP PKK Desa Tumiyang serta  Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Dishanpan Provinsi Jawa Tengah telah menyelenggaran  Sosialisasi Rumah Pangan B2SA, pada hari Rabu, 17/7/2024 yang lalu.

Pada kesempatan tersebut Kepala Bidang Penganekaragaman Konsumsi Pangan, Dishanpan,  Lucia Sri Winarni,SE, MSi, mengatakan, semua pihak perlu  menerapkan pola konsumsi yang sehat, sesuai dengan prinsip B2SA, yaitu beragam, bergizi, seimbang dan aman.

“Kita perlu memperhatikan porsi makanan sesuai umur. Jangan kurang tetapi juga jangan berlebih. Penting diingat untuk membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak agar terhindar dari penyakit diabetes, darah tinggi dan jantung coroner ” tambahnya

Pada kegiatan sosialisasi tersebut hadir puluhan undangan yang menjadi sasaran program. Mereka adalah  para kader posyandu, PKK RT, Remaja Putri, dan Calon Pengantin. Hampir semua yang mengikuti kegiatan sosialisi bergender perempuan.

Baca Juga :  Kenalkan “Porsi Isi Piringku”, Dishanpan Jateng Gelar B2SA Goes to School

“Karena pemegang otoritas pangan dalam keluarga adalah ibu, apabila ibu-ibu sudah paham pola pangan B2SA, bereslah sudah ” tegas wanita yang akrab disapa Lusi ini.

Program Rumah Pangan B2SA mengedukasi masyarakat melalui metode sosialisasi dan bantuan fisik berupa   peralatan makan dan pengadaan makanan B2SA yg dibagikan untuk 50-60 kali makan. Sasaran program ini adalah  Anak Stunted,  Anak Gizi Buruk, Anak Gizi Kurang, Catin (Calon Pengantin), Remaja Putri,  Bumil (Ibu Hamil) dan Busui.(Ibu Menyusui).

Program serupa yang telah dilaksanakan antara lain di Desa Lumbu, Kecamatan Kuto Winangun, Kabupaten Kebumen. Sedang di Kabupaten Wonogiri program dilaksanakan di dusun Ngledok, desa Gendayakan, kecamatan Paranggupito.

” Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberi wawasan baru tentang konsep makanan, kepada masyarakat, yaitu merubah paradigma makan kenyang menjadi makan sehat ” imbuhnya.

Tujuan besar dari Program Rumah Pangan B2SA adalah mensosialisasikan, mengedukasi serta mengimplementasikan kepada masyarakat untuk menerapkan pola konsumsi B2SA berbasis pola potensi sumber daya lokal” pungkas Lucia Sri Winarni.

Reporter : Djoko w.

 

 

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini