15 Oktober 2024

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Wanayasa, Lokus Stunting Kini Sentra Padi Nutri Zinc

Panen Padi di Wanayasa |Sumber Foto : Dokumen SINTA TV

Sinar Tani, Purwakarta – Bila awalnya petani Wanayasa menanam padi IR Nutri Zinc karena daerah lokus stunting, kini alasan tersebut berubah. Banyak petani di Wanayasa tertarik menanam padi khusus ini karena memiliki harga jual yang lebih tinggi dari varietas padi lain.

Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat memiliki luas lahan pertanian seluas 1.526 ha yang terbagi dalam 15 desa dan 103 kelompok tani. Pada tahun 2020, tingginya tingkat kekurangan gizi/stunting di 5 desa di Kecamatan Wanayasa membuat Pemerintah menetapkan daerah tersebut menjadi daerah Lokus Stunting di Provinsi Jawa Barat.

Untuk mengurangi tingkat stunting, pada tahun 2020 Pemerintah membagikan benih padi Inpari IR Nutri Zinc pada daerah Lokus Stunting di Kecamatan Wanayasa. Padi Inpari IR Nutri Zinc sendiri merupakan varietas padi sawah (pertama di Indonesia) yang memiliki kandungan unsur Zn (Zinc) lebih tinggi sekitar 25% dari varietas yang lain. Karena kandungan Zn yang tinggi, Inpari IR Nutri Zinc berpotensi mencegah terjadinya stunting.

Saat bertemu Tabloid Sinar Tani, Koordinator Penyuluh BPP Kecamatan Wanayasa Kab. Purwakarta, Nana Sumarna, SP mengatakan, pada tahun 2021 petani di Kecamatan Wanayasa Kembali mendapatkan bantuan benih inpari IR Nutrizinc. Namun kali ini bantuan benih diberikan untuk program IP 400 berbasis padi biofortifikasi. Bantuan benih yang diberikan sebanyak 200 ha pada tahun 2022 sebanyak 400 ha,” ujarnya

Nana mengatakan awalnya padi Inpari IR Nutri Zinc sulit diterima masyarakat Kecamatan Wanayasa, karena padi ini memiliki produktivitas yang rendah dan dalam soal rasa nasinya tidak familiar di lidah para petani karena tekstur yang sedikit pera. Namun dengan berbagai upaya penyuluhan yang dilakukan dan inovasi yang dilakukan penyuluh, baik produksi hingga pemasaRan membuat padi Inpari IR Nutri Zinc kini bisa diterima di masyarakat. “Kita bekerjasama dengan penggilingan padi yang ada, dimana untuk harga gabah Inpari IR Nutri Zinc kita lebihkan Rp. 500 s/d Rp. 1.000 per Kg dibanding varietas lainnya” ungkapnya.

Baca Juga :  Gandeng Pemda dan Asosiasi Peternak, NFA Gencarkan Gerakan Konsumsi Telur

Sekarang dengan banyaknya petani yang ingin beralih kepada padi Inpari IR Nutri Zinc, nana mengaku Kecamatan Wanayasa kekurangan pasokan benih. Bahkan untuk musim saat ini ada banyak 40 Ha lahan padi Inpari IR Nutrizinc yang sudah siap panen.

Beras Kelas Premium

Selain harga gabah yang lebih tinggi disbanding varietas lain serta adanya kandungan zinc yang menyehatkan tubuh, padi inpari IR Nutrizinc yang ditanam petani di kecamatan wanayasa memiliki keunggulan tingkat kerusakan yang kecil hanya sekita 1%-5% dan tampilan beras yang bening seperti kristal sehingga bisa dijual dengan kualitas beras premium.

Kecamatan wanayasa yang memiliki ketinggian 400-1000 Mdpl mempengaruhi produktivitas padi Inpari IR Nutri Zinc, dimana saat ini produktivitas rata rata  5-6 ton per ha.

Petani di Kecamatan Wanayasa biasanya menyisihkan 30% dari hasil panen mereka untuk bisa dikonsumsi  dan 70% lainnya untuk dijual. Namun demikian, Nana berharap­ bisa mendapatkan bantuan pelatihan pasca panen untuk beras Inpari IR Nutri Zinc, selain itu ia juga berharap adanya bantuan fasilitas dan sarana agar padi Nutri Zinc bisa diterima semua kalangan. “Termasuk penggilingan yang perlu diperbaharui, pengemasan yang baik agar bisa meningkatkan harga beras Inpar IR Nutri Zinc” ungkapnya.

Selama ini pemasaran beras Nutri Zinc ke beberapa dinas instansi dan kios-kios di Purwakarta hingga kota Bandung yang memang mengetahui kualitas beras ini masuk premium. Bahkan untuk beras yang patah 1-5%, diolah menjadi tepung. “Kedepannya saya berharap UMKM bisa mengolah tepung ini menjadi produk-produk olahan yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Apalagi Permintaan cukup banyak sehingga kami kekurangan pasokan berasnya,” ujar Nana.

Reporter : Herman

tidak boleh di copy ya

error

suka dengan artikel ini