9 November 2025

Sinar Tani

Media Pertanian Terkini

Aksi Nyata Mahasiswa Polbangtan Kementan Lawan PMK Lewat One Day One Impact

SINAR TANI, Bogor — Mahasiswa Polbangtan Kementan tak hanya belajar teori! Lewat program One Day One Impact, mereka turun langsung cegah penyebaran wabah PMK dengan aksi edukasi dan inovasi di lapangan.

Siang itu, udara di Kabupaten Bogor terasa lebih hangat dari biasanya. Bukan hanya karena mentari yang bersinar terik, tapi juga semangat mahasiswa Polbangtan Bogor yang tengah sibuk menggelar aksi One Day One Impact.

Dengan sepatu bot dan sarung tangan, mereka mendatangi kandang-kandang ternak, membawa serta alat penyemprot disinfektan, vitamin, dan obat cacing.

Misi mereka jelas: mencegah penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kembali mengancam peternakan rakyat.

“Kami nggak bisa diam saja melihat peternak kesulitan menghadapi PMK. Harus ada aksi nyata!” ujar Diva Auliya, Ketua Pelaksana kegiatan, dengan antusias.

Aksi ini tak sekadar penyemprotan disinfektan atau pemberian vitamin. Mahasiswa juga memberikan penyuluhan kepada peternak, menjelaskan cara mengenali gejala PMK, langkah pencegahan, hingga klarifikasi berbagai mitos yang beredar.

Tak sedikit peternak yang awalnya ragu-ragu, akhirnya mengangguk paham dan mulai mengubah cara merawat ternak mereka.

Di Desa Tajurhalang, seorang peternak bernama Pak Wira mengusap peluh di dahinya. “Jujur, saya dulu nggak tahu kalau PMK bisa dicegah dengan sanitasi yang lebih baik. Biasanya kalau ada yang sakit, saya pasrah saja. Tapi sekarang saya jadi tahu harus gimana,” katanya, tersenyum lega.

Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen, mulai dari mahasiswa BEM Polbangtan Bogor, ISMAPETI, Ditjen PKH, hingga Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor. Para relawan pun bekerja tanpa lelah, memastikan setiap kandang yang mereka datangi mendapat perlakuan yang sama: disinfeksi, penyuluhan, dan distribusi obat.

Di tengah aksi, seorang mahasiswa berkata sambil tertawa, “Siapa sangka, anak-anak muda ini bisa jadi ‘dokter dadakan’ buat ternak!” Candaannya disambut gelak tawa teman-temannya, yang tetap sigap menjalankan tugas mereka.

Diva menambahkan, bahwa pelaksanaan kegiatan One Day One Impact ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu: identifikasi wilayah pada 14 Februari 2025, penyuluhan PMK pada 22 Februari 2025, yang mencakup pengenalan gejala PMK, pencegahan dan penanganan PMK, klarifikasi disinformasi mengenai PMK, sanitasi dan peningkatan imunitas ternak, pembagian vitamin dan obat cacing, serta demonstrasi desinfeksi menggunakan campuran disinfektan pada kandang ternak kelompok.

Polbangtan Bogor berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah tepat dalam mencegah penyebaran wabah PMK, khususnya di Kabupaten Bogor.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memberikan apresiasi atas upaya mahasiswa yang langsung turun ke lapangan.

“Sektor pertanian adalah tulang punggung ekonomi bangsa, dan kita membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa pendidikan vokasi menjadi kunci dalam regenerasi petani muda.

“Anak-anak muda harus kita dorong untuk terjun ke sektor pertanian dengan bekal ilmu dan keterampilan yang memadai. Salah satu caranya adalah mendukung mereka untuk melanjutkan pendidikan ke lembaga-lembaga pendidikan vokasi, khususnya yang menawarkan program pertanian,” ungkapnya.